Minggu, 17 Juni 2018

Berpetualang di Bank Indonesia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hello guys, lama tak jumpa. Kembali bersama saya penulis amatir yang akan berbagi informasi menarik seputar pengalaman saya selama beberapa bulan terakhir. Kalo sebelumnya saya membahas tentang pengalaman saya sebagai volunteer diberbagai event, kali ini saya akan  menceritakan petualangan saya yang sangat memorable. Semua instan terjadi begitu aja, tapi saya selalu percaya bahwa ada kuasa Allah SWT yang membawa saya sampai di sana. Di sana? Dimana? Yups! Tempat magang pertama saya semasa kuliah. Pada kesempatan pertama ini saya mendapat rejeki nomplok untuk bisa magang di Bank Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan lembaga tersebut? Bank sentral yang berperan penting untuk  menaungi seluruh lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Tapi buat kalian yang belum tau, bisa kalian cari di google dengan keyword "Bank Indonesia".

Ketika saya magang di sana, banyak teman-teman yang tanya gimana cara apply magang di sana? Di sana enak atau enggak? Dapat bagian apa? dan masih banyak pertanyaan lainnya. Dari semua pertanyaan itu, maka alasan tulisan ini dibuat. Saya akan menceritakan petualangan saya yang penuh sukacita. Ketika ditanya gimana cara apply magang di sana, ini yang bikin saya pusing. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya mendapat rejeki nomplok yang tidak bisa saya jelaskan alasannya. Tapi buat kalian yang mau apply, bisa persiapkan berkas-berkas berikut:
1. CV
2. Foto 3x4
3. Transkrip Nilai
4. Surat pengantar dari kampus yang ditujukan ke alamat yang tertera di website peraturan magang BI. Kalian bisa cari di google dengan keyword "Magang BI". Nanti akan muncul dipaling atas website resmi BI.

Kalian masukkan semua berkas tersebut ke dalam map coklat (map lamaran), agar berkas kalian tidak tercecer selama proses penantian. Setelah semua beres, kalian bisa datang langsung ke Bank Indonesia Kebon Sirih. Gimana perjalanan menuju ke sana? Gampang! Buat kalian yang naik kereta, bisa turun di stasiun Cikini, Gondangdia, atau Tanah Abang. Dari situ kalian tinggal lanjut ojol atau opang. Buat yang mau merasakan suasana klasik ibukota, kalian juga bisa naik bajaj yang udah stay di depan stasiun. Bisa juga ditempuh dengan Transjakarta, kemudian turun di halte Bank Indonesia, tapi ini tidak dianjurkan bagi pemula, karna lokasi sangat jauh dari pintu masuk utama. Jadi buat kalian yang baru pertama kali ke sana, usahakan untuk naik ojol atau opang, karna mereka akan mengantar kalian tepat di depan pintu masuk.

Setelah kalian tiba di depan pintu masuk, kalian akan melewati mesin pemeriksaan sekaligus diperiksa barang-barang bawaannya. Setelah itu, kalian bisa ke meja satpam yang posisinya berada di sebelah kanan pintu masuk. Nanti satpam akan menanyakan keperluan kalian dan menukar identitas kalian dengan kartu pengunjung. Kalo dulu lamaran diletakan di DSDM lantai 9. Namun informasi terkini dari teman-teman yang apply, sudah dipindahkan ke Mailing Room. Jadi ketika kalian menyampaikan keperluan kalian untuk magang, maka satpam yang baik nan ramah di sana akan menunjukkan tempat kemana kalian harus menaruh lamaran yang telah kalian bawa.

Oiyaa! Jangan heran kalo kalian belum dihubungi satu atau dua minggu dari jangka waktu kalian apply, karna tumpukan berkas magang di sana menggunung. Jadi bersabar-sabarlah kalian untuk mendapat kepastian. Biasanya akan dikabari satu minggu sebelum jadwal magang berlangsung.

Sumber: Pribadi

Kalo penempatan, kebetulan saat itu saya di tempatkan di Gedung Tipikal lantai 7, DSDM, Divisi KPWDN. Sebelum saya ditempatkan, sempat ada wawancara singkat dengan pihak P2K atau yang biasa kita kenal HRD. Divisi ini yang menangani pemberkasan calon pelamar magang hingga mereka selesai magang. Pertanyaan saat itu yang paling saya ingat ketika diberi kebebasan untuk memilih seperti ini "Kamu kan anak Ekonomi, Departemen yang ada saat ini DSDM. Kamu pilih yang lagi kosong saat ini atau mau nunggu untuk ambil Departemen sesuai keinginan kamu." Pilihan yang sulit, tapi tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan untuk magang saat itu juga. Bukan karna nggak mau pilih sesuai keinginan, tapi emang semua Departemen yang ada di sana saya suka dan saya nggak akan nolak dimanapun di tempatkan. Because it's all about economy! Saat itu juga berkas saya diurus dan saya diantarkan ke Divisi yang akan menjadi tempat petualangan saya selama magang. Saat itu saya dikenalkan dengan mentor saya yang sebut saja inisialnya S. Awalnya saya sempat bingung mau panggil ibu, mbak, atau kakak? Akhirnya saya bertanya baiknya saya panggil apa dan dia menyarankan untuk panggil kakak. You know what? Ternyata kita hanya beda 3 tahun. Sekarang dia juga masih lanjut kuliah ekstensi S1 di kampus tetangga. Dia orangnya baik bangeetttt, nggak ngerti lagi baiknya harus diungkapkan dengan apa, karna kebaikannya nggak tertandingi sebagai seorang mentor. Dulu sebelum magang suka dapet cerita, kalo magang di  kantor pemerintahan itu banyak waktu luang. Dari situ saya selalu berdo'a semoga dapet Divisi yang memang pekerjaannya banyak. Alhamdulillah semuanya terwujud, saya bener-bener di tempatin di Divisi yang pekerjaannya non stop setiap saat. Bahkan sering banget saya ditinggal pulang teman magang satu lantai, karna saya harus lembur. Kalo ditanya capek? Tentu! Tapi semua terbayarkan dengan ilmu dan pengalaman baru untuk eksplor semua pekerjaan yang ada di sana. Buat saya disibukkan dengan pekerjaan ketika magang itu menyenangkan, karna kita benar-benar bisa belajar banyak hal yang mungkin pekerjaan itu seharusnya nggak dipegang anak magang, tapi mentor saya yang bertanggungjawab sepenuhnya memberikan kepercayaan itu pada saya. Dari semua itu yang terpenting adalah team yang bekerjasama dalam satu Divisi. Divisi ini menurut saya Divisi terbaik dengan 1 Kepala Divisi, 2 Asisten Direktur, 1 Manajer, 1 Staff, dan 1 Agendaris yang supeeeerr dupeerrr the best! Mereka baik banget, setinggi apapun jabatan mereka, mereka nggak pernah bedain antara karyawan dengan anak magang. Ini yang buat saya jatuh hati sama mereka. Bahkan pernah ketika mentor saya harus meeting keluar dan saya diberi tanggung jawab untuk membuat dan menyerahkan berkas ke Asisten Direktur. Di situ saya gugup setengah hati, sampe akhirnya saya mencoba meyakinkan diri sembari mengingat kata-kata mentor yang menitipkan saya dengan Asisten Direktur. Mentor saya bilang "Pak untuk perbaikan berkasnya akan dilanjutkan sama Utami yaa. Nanti dia yang antar ke meja Bapak. Tenang Pak, dia udah jago sekarang, jadi udah bisa saya lepas sendiri" di situ saya merasa terhuraaa, eh terharuuu. Di satu sisi merasa terbebani, tapi di sisi lain merasa bahagia yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bukan karna sanjungannya, tapi karna kepercayaannya. Saya termasuk orang yang sangat menghargai dan akan menjaga orang-orang yang memberikan saya kepercayaan. Itu yang selalu saya tanamkan dalam diri saya.
Sumber: Pribadi

Kalo ditanya hal paling menarik di sana, ada satu hal yang nggak mungkin dilupakan, yaitu ketika saya harus lembur ngurusin laporan keuangan tahunan yang saat itu udah deadline. Awalnya saya hanya diminta sampai jam 6 sore. Namun karna pekerjaan masih numpuk dan saya merasa beban kalo ditinggal pulang. Jadi saya coba menyelesaikan semua pekerjaan itu sembari dengerin omelan mentor yang nyuruh pulang karna khawatir orang tua nyariin, sampe akhirnya kita dinner bareng dibayarin sama Manajer.  Selain itu, saya juga dikasih uang transport sama mentor untuk naik taksi tapi saya lebih pilih naik grab, karna saat itu udah terlalu larut.

Enggak akan pernah bisa lupain hari itu, dimana kita ketawa-tawa bareng dengerin musik daerah sampe dangdut pake speaker yang kencengnya luar biasa, terus lihat tingkah mentor lain yang asik joget-joget, sampe kelimpungan sama bukti transaksi yang kececer dan ternyata hanya keselip. Oiya, mentor saya di sana nggak hanya satu, berhubung waktu awal masuk saya satu-satunya anak magang di lantai itu, jadi saya merasakan semua pekerjaan Divisi yang ada di sana. Mulai dari Divisi KPWDN, MI, KPWLN, dan dua lagi saya lupa. Saya juga sering diminta ke ruang Direktur Utama yang letaknya ada di samping lift dekat ruang rapat. Awal masuk ruangan hanya bisa berdecak kagum dengan kemewahannya. Buat ketemu sama Direktur juga nggak bisa sembarangan, kita hanya bisa ketemu sama Sekretarisnya buat minta penandatanganan berkas. Sekretarisnya baik bangeettt, semua orang biasa panggil mami, karna memang penampilan dan keakrabannya dengan orang lain yang seperti mami. Ternyata mami ini sebelumnya bekerja di Divisi yang saya tempati. Jadi setiap mami main ke ruangan, semuanya ngobrol biasa aja kayak temen, termasuk saya. Mami juga nggak pernah membeda-bedakan posisi. Orangnya humble dan friendly.

Tampak Pintu Masuk
Sumber: Pribadi

Tampak Pekerjaan Menumpuk Setiap Hari
Sumber: Pribadi

Teman-teman Magang
Sumber: Pribadi

Satu hal yang perlu kalian tau guys, untuk bisa keluar dari sana agak rumit. Saya selalu ditahan sama mentor untuk minta perpanjangan masa magang, sampe akhirnya saya hanya bisa nambah satu minggu karna saat itu saya harus kembali fokus kuliah. I'm so sorry, I can't make it happen :(

Komunikasi kita nggak hanya sampe di situ, selesai magang saya dan teman saya masih suka dipanggil untuk bantu-bantu pekerjaan di sana. Sampe akhirnya kita punya uang jajan sendiri dari hasil kerja lembur bagai quda hahaha

Okee segitu dulu kisah petualangan saya selama magang di Bank Indonesia. Berikutnya akan saya ceritakan tempat magang yang nggak kalah seru! Penasaran dimana? See you soon, keep learn and share! 


Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sabtu, 02 September 2017

Kegiatan Volunteer Konser “Kita String Unlimited”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang kegiatan Volunteer Konser “Kita String Unlimited. Tepat tanggal 26 Agustus 2017 konser ini diselenggarakan di Kita Anak Negeri. Acara dimulai pukul 18:00 WIB. Saya dan beberapa LO sudah stay di lokasi dari jam 12. Kita persiapin semua kebutuhan sampai gladiresik terakhir. Hari h ini nggak kayak hari sebelumnya yang masih bisa leha-leha. Hari h ini lumayan nguras banyak tenaga, terlebih posisi saya sebagai LO yang pegang 6 vokalis sekaligus. Beda sama LO string yang terdiri dari 3 orang namun memegang 35 orang. LO string lebih enak untuk hal komunikasi, karna satu ada semuanya langsung ada. Kalau vocal sendiri, sekitar jam 1 baru ada 2 vokalis, yaitu kak Aulia dan kak Tian. Vokalis lain masih dalam perjalanan dan ada juga yang memang baru bisa berangkat sore. Paling seru pas hari h adalah saat pake HT. Yap! Kuping sampe panas dengerin suara darimana-mana seharian hahaha…belum lagi LO vocal sering banget disebut di HT karna setiap saat disuruh mastiin dimana para vokalis yang belum dateng. Tapi itu jadi pengalaman tak terlupakan pokoknya, kapan lagi banyak yang nyari yaa kan hahaha

Singkat cerita udah jam 4an tapi jumlah vokalis yang udah dateng nggak nambah-nambah, bikin panik. Ditelfonin juga pada nggak bisa, kujadi pusing sendiri. Sampe dimintain tolong buat nemenin salah satu vokalis jajan keluar dan bahagianya ternyata saya dijajanin, jadi enak hahaha…. Setelah jajan kita balik ke lokasi dan tiba-tiba saya diminta untuk temuin MC di mini studio lantai dua. And you know? MCnya kak Daniel, bukan VJ Daniel ya guys tapi kak Daniel. Kak Daniel ini udah cukup terkenal buat bawain berbagai acara karna emang karakter orangnya yang menyenangkan. Kak Daniel minta saya buat cari tau informasi masing-masing vokalis mulai dari prestasi yang pernah diraih, pengalaman mengisi acara, sampai kebanggaan yang mereka rasakan selama berkarir. Dari satu vokalis ke vokalis lain saya bisa ngabisin waktu 15 menit, bahkan ada yang dalam satu kertas sampai penuh karna saking banyaknya prestasi yang diraih. Jadi ngerasa makin seneng dikasih kesempatan ketemu dan bahkan berinteraksi langsung sama mereka. Pas balik ke MC, kak Daniel hanya bisa geleng-geleng lihat prestasi mereka. I am so glad and proud of all!

Prestasi Vokalis
Sumber: Pribadi

Vokalis terakhir yang dateng ke acara adalah Zizi. Gadis berusia 9 tahun yang sangat manis. First impress ketemu Zizi rasanya seneng banget bisa kenal anak secantik dan setangguh dia. Zizi ini ramah banget, baru salaman udah kayak kenal lama. Kekurangan bukan jadi penghalang buat Zizi. Saya belajar banyak dari gadis cantik ini. Hal yang paling saya inget tentang Zizi adalah saat pertama kali kita salaman, Zizi langsung tanya “kakak kok kecil?” saat itu saya berpikir sejenak. “apanya yang kecil sayang?”. “Ini tangan kakak, tangannya kok kecil” dari situ saya baru konek dan reflek ketawa “Aku emang badannya kecil, Zi”. Zizi ikutan ketawa juga pas tau saya Mahasiswa tapi badannya kecil hahaha…. Setelah perkenalan saya langsung anter Zizi ke ruang ganti dan ternyata udah banyak fansnya Zizi yang nunggu Zizi di sana, salah satunya kak Nur Khaled dan kak Marvel. Mereka bincang-bincang sambil minta Zizi untuk tunjukin aksinya. Enggak lama saya antar Zizi dan kak Tian ke depan stage untuk persiapan. Penampilan pertama dibuka oleh instrument band, string, dan GTC menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta. Setelah itu sambutan pemilik Kita Anak Negeri, yaitu Ibu Evi. Kemudian sambutan Walikota Depok dan musikalisasi puisi. Berikutnya penampilan para adik-adik imut dari Kelas Nol. Selanjutnya penampilan kolaborasi yang dimulai dari vokalis Zizi, kak Tian, kak Thalia ft. kak Aulia, kak Bintang, serta sebagai penutup ada Mbak Emily yang suaranya sangat merdu.

Suasana semakin ricuh saat tepat pukul 17:30 untuk open gate. Semua panitia sibuk memastikan tugasnya masing-masing. Semua LO sibuk handle para talentnya dan para register serta usher udah siap untuk nyambut kehadiran para tamu undangan.


All Crew
Sumber: Panitia

Temen Pulang
Sumber: Panitia

Kak Tian,Zizi, dan adik Zizi
Sumber: Panitia

Penampilan Kak Tian
Sumber: The Angel Orchestra

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kegiatan Volunteer Gladiresik Konser “Kita String Unlimited”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang kegiatan Volunteer Gladiresik Konser “Kita String Unlimited. Saat itu kita kumpul di ruang mini studio. Kita diberi pengarahan sekaligus pembagian job desk. Oiya seperti biasa, dimana ada kegiatan volunteer di situ ada yang namanya sesi perkenalan, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. It’s the true! Job desk yang ada saat itu adalah Liaison Officer (LO), Registration, Usher, Panitia Konsumsi, dan Dokumentasi. Alhamdulillah saya diberikan kepercayaan sesuai jabatan yang saya inginkan saat interview, yaitu Liaison Officer (LO). Kalau ditanya kenapa saya pilih posisi ini, jawabannya satu, saya belum pernah menempati posisi ini selama beberapa kali menjadi volunteer. Sebelumnya saya sudah menempati poisisi registrasi saat menjadi volunteer di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, lalu Reporter saat menjadi anggota WikiDPR, lalu Sie Dokumentansi saat menjadi panitia di Lab Manajamen Dasar. Sebenarnya yang belum pernah saya rasakan ada LO dan usher. Namun first impress saya saat melihat the next project volunteer ini bergerak di bidang musik. Jadi saya rasa LO merupakan poisisi yang paling menyenangkan. So, I’m so excited to get this job.

By the way, LO ini nggak hanya ada satu, tapi ada beberapa, karena setiap talent punya LO masing-masing. Pertama itu ada LO String diisi sama Mutia, Nani, dan Erlanda. Kedua ada LO Band diisi sama Bella. Ketiga LO Kolaborasi yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu GTC (paduan suara), vokal, dan kelas nol. LO GTC ada Yestia, LO Kelas Nol ada Ayu dan Fitri. Alhamdulillah saya ditugaskan untuk menjadi LO Vokal. Awal briefing saya diberitahukan untuk menangani 4 vokalis. But the reality is… saya handle 6 vokalis. Semua vokalis ini berasal dari latar belakang yang berbeda.:
1. Kak Tian: Pianis, Penyanyi, sekaligus owner The Angel Orchestra.
2. Zizi: Pianis, Penyanyi, sekaligus penghafal Al-Qur’an.
3. Bintang: Penyanyi sekaligus anak dari vocal coach yang terkenal, yaitu Om Gustam.
4. Kak Thalia: Penyanyi sekaligus kakak dari Bintang.
5. Kak Aulia: Penyanyi sekaligus vocal sudent di Kita Anak Negeri.
6. Mbak Emily: Penyanyi sekaligus vocal coach.

Saat gladiresik ini semua volunteer dikenalkan sama tempat dan orang-orang yang akan bekerjasama dengan mereka pada saat hari h. Saat itu saya dikenalkan oleh vokalis Bintang dan kak Thalia. Awal kenalan saya hanya kenalan nama karena mereka lagi sibuk latihan. Setelah itu saya nonton para pemain string dan band yang lagi gladi di panggung. First impress ngeliat itu panggung hanya kebayang satu kata “KAGUM”, rasanya semua tubuh gemetar, I’m so excited to stand here. It’s awesome…


Sumber: Pribadi

Semakin menikmati penampilan para talent semakin terpesona lihat penampilan mereka, terlebih saat tiba-tiba talent bernama Christian naik ke atas panggung. Sesaat semua mata tertuju ke panggung. Christian ini pianis sekaligus vokalis yang luar biasa. Awalnya saya hanya ditugasi untuk menjadi LO vocal yang handle 4 orang, tapi pas kak Tian ini gladi tiba-tiba kak Dhika nyamperin saya dan ngenalin saya ke mamanya kak Tian. Alhamdulillah mama kak Tian responnya baik, meskipun job desk dadakan, tapi ngerasa seneng banget bisa jadi LOnya kak Tian. Saat itu saya dan tante ngobrol banyak sampai akhirnya kak Tian selesai gladi dan tante ngenalin saya ke kak Tian. Kita kenalan sampe lupa waktu (maklum harus stay sama jadwal kereta). Kita juga saling tukeran kontak. Semoga bisa saling komunikasi seterusnya. Kak Tian juga mampu menepis bahwa tuna netra mampu menjadi seorang pianis klasik. Saat ini kak Tian sudah ditingkat conservatory. Suatu prestasi yang sangat membanggakan tentunya.

Setelah puas ketemu kak Tian, saya balik nemuin kak Thalia dan Bintang. Pas saya ke lokasi udah bertambah satu vokalis lagi yang dateng, namanya kak Aulia. Saat itu saya baru punya waktu buat ngobrol lebih banyak sama mereka dan ternyata kak Aulia ini satu kampus dan dia senior dari Jurusan Psikologi. Kak Aulia dateng telat karna sebelumnya dia ngajar dulu. Kita ngobrol singkat karna waktu semakin malam. Setelah itu saya dan team LO lain pamitan dengan kak Fitra dan kak Dhika. Saya pulang bareng Nani, Mutia, Fitri, dan Ayu karna kebetulan semuanya naik kereta ke arah Jakarta.

Gladiresik All Talents
Sumber: Kita Anak Negeri


\Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Proses Pendaftaran Volunteer Konser “Kita String Unlimited”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer “Kita String Unlimited Concert. Awalnya saya tau informasi volunteer ini lagi-lagi seperti sebelumnya, yaitu melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Saya langsung mengisi form yang tertera pada link. Kegiatan ini diadakan oleh sekolah musik Kita Anak Negeri.

Sumber: Instagram Kita Anak Negeri


Batas waktu pendaftaran sebelum tanggal 23 Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 21 Agustus 2017, lalu saya mendapat panggilam untuk interview pada tanggal 22 Agustus 2017.

Kita Anak Negeri ini lokasinya terletak di Ruko Pesona View, Jl. Ir. Juanda, Depok. Seperti biasa dari rumah saya ke stasiun Jatinegara. Dari situ naik kereta arah stasiun Manggarai dan transit kereta menuju Depok/Bogor. Setelah itu saya turun di stasiun Pondok Cina. Nah dari situ saya naik grab, sebenernya deket dari Pocin, tapi yaa lumayan juga kalau jalan, sedangkan angkutan umum nggak ada. Jadinya naik grab dengan kisaran harga Rp7.000. Pulangnya dari sana ke stasiun Rp 5.000. Kok beda harga? Kok lebih murah? Because, perjalanan pulang lurus doang, nggak seribet perjalanan berangkat yang harus muter jauh. Balik ke awal, sesampainya di lokasi banyak orang yang sedang dekor untuk acara konsernya. Saya langsung kebagian resepsionis dan  ketemu kak Fitra, saya diminta untuk isi formulir recruitment. Enggak lama ada temen lain yang ternyata juga mau interview. Setelah isi formulir saya diminta masuk ke studio musik untuk interview. Yap! Pertanyaannya seputar pernah mengikuti kegiatan apa, dimana, bagaimana kerjanya, tau informasi oprec ini dari mana, harapan setelah ikut acara, benefit yang diterima, dan masih banyak lagi. Kak Fitra ini the best, cara interviewnya bikin enjoy dan nggak tegang. Jadi nggak berasa lagi diinterview. Setelah selesai saya keluar dan gantian dengan yang lain. Sebenernya udah boleh langsung pulang, tapi saya nunggu orang yang sedang interview itu untuk kenalan. Pas dia keluar, langsung saya tanya-tanya, and you know what? Ternyata senior saya di kampus tapi beda jurusan, namanya kak Ulfa dari Sastra Inggris. Setelah ngobrol panjang lebar kali tinggi, kita langsung tuker kontak.

Kamis malam tepatnya tanggal 24 Agustus 2017, saya diundang ke sebuah grup di WA. Alhamdulillah ternyata itu grup penerimaan volunteer. Kita diberitahukan untuk hadir Jum’at tanggal 23 Agustus 2017 untuk rapat besar dan gladiresik. Penasaran gimana kisah gladiresiknya? So, check it out

Indoor
Sumber: Pribadi

Outdoor
Sumber: Pribadi


Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Senin, 21 Agustus 2017

Kegiatan Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Kegiatan Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Yup! It’s time to work! Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2017. Pada kegiatan ini saya mendapat job desk di bagian registrasi “Napak Tilas Proklamasi”. Saya dan tim hanya diberikan satu tugas dan jam kerja saya dimulai pukul 12:00 WIB, jadi saat pagi saya dan tim hanya bantu teman-teman dan sibuk melihat semua perlombaan yang sedang berlangsung.  Eitsss…jangan dilihat dari gabutnya kita, karna pas kita kerja itu menangani ribuan peserta dari 150 sekolah, ratusan komunitas, dan ratusan tamu undangan seperti para Staff dari berbagai Museum, Kemendikbud, Ditjen, Keluarga Tokoh, dan masih banyak lagi.

Berhubung pagi saya dan tim masih kosong, jadi kami sibuk meliput kegiatan-kegiatan lomba yang tengah berlangsung. Lomba yang diselenggarakan pihak Museum sendiri ada banyak, jadi saya nggak bisa meliput dalam waktu yang bersamaan. Berikut lomba-lomba yang sempat saya abadikan:



Lomba Kempit Balon
Sumber: Pribadi

Lomba Congklak
Sumber: Pribadi

Lomba Mewarnai
Sumber: Pribadi

Lomba Enggrang
Sumber: Pribadi

Lomba Makan Donat
Sumber: Pribadi

Lomba Catur
Sumber: Pribadi

Lomba Makan Kerupuk
Sumber: Pribadi

Lomba Kelereng
Sumber: Pribadi

Mural
Sumber: Pribadi
          
Hadiah
Sumber: Pribadi


Selain itu juga ada kegiatan Upacara di acara pembukaan tapi sayang nggak bisa saya dokumentasikan karna saya stay di registrasi. Acara juga nggak hanya dilomba tapi juga ada bazaar makanan gratis, perform sociodrama, marching band, calung, band, pembagian hadiah, dan masih banyak lagi. Buat yang kepo kegiatan saya ngapain aja, ini dia job desk saya dan tim:

Registrasi Napak Tilas Proklamasi
Sumber: Kak Yulia

Sumber: Pribadi

Sociodrama
Sumber: Pribadi


Taraaa...saatnya tiba dipenghujung acara yaitu "Napak Tilas Proklamasi" semua peserta, panitia, dan volunteer ramai-ramai napak tilas start dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi sampai Tugu Proklamasi. Oiya acara ini baru berjalan setelah menunggu pembukaan dari Ditjen. Perjalanan lumayan jauh, namun tak mengurungkan semangat para veteran dan pensiunan untuk ikut berpartisipasi. Buat mereka perjuangan ini tidak lebih dari perjuangan para pahlawan kita di medan tempur. Wuuuaahh...saya langsung terkagum-kagum lihat antusias mereka. Selama perjalanan saya diteman oleh kak Ryan, kak Yulia, dan kak Icha. Kak Ryan itu asalnya dari Solo, jadi baru sampai pagi langsung ikut kegiatan ini. Kalau kak Yulia dan kak Icha dari AKPER. Sembari jalan kita berbincang-bincang hangat...sehangat air mendidih hahaha

Setibanya di Tugu Proklamasi kita kembali dengan tim volunteer lain yang lebih dulu sampai, maklum kita baru bisa ikut jalan setelah selesai bertugas di bagian registrasi. Di sana masih ada serangkaian kegiatan, bahkan Pak Ditjen membagi-bagikan sepeda untuk para peserta yang mampu menjawab pertanyaan. Tidak hanya itu, acara ini juga ikut dimeriahkan dengan kehadiran abang none dari masing-masing region. Banyak wartawan dari berbagai media tak mau ketinggalan untuk meliput momen tahunan ini.

 Suasana Tugu Proklamasi
Sumber: Pribadi

Momen-momen closing adalah nyanyi dan seru-seruan bareng band tradisional di panggung utama. Setelah itu kita foto bersama. Pokoknya yang paling unik dan tak terlupakan adalah saat kita bingung jalan pulang. Saat mau kembali ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kita bingung mau naik grab tapi aplikasi nggak mendukung, karna suasana yang crowded banget. Akhirnya kita jalan bareng sampe nemuin yang namanya busway. Dengan pedenya kita naik dan saat ditagih uang di atas kita kelimpungan sendiri, karna ternyata nggak ada yang bawa uang cash hahaha...akhirnya siapapun yang pegang duit dikumpulin, bahkan Rp 2.000 sekalipun. Kita sampe ngerayu abangnya untuk minta diskon, tapi tetep nggak dikasih hahaha. Alhamdulillah uangnya pas, hanya kembali Rp 500. Pengalaman tak terlupakan pokoknya ngebolang sama mereka. Loveee

Volunteer "Napak Tilas Proklamasi" 2017
Sumber: Kak Indah

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Awalnya saya tau informasi volunteer ini melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Setelah dilihat memenuhi syarat, saya mulai coba mengirim semua keperluan yang dibutuhkan. Oiya untuk kegiatan kali ini diadakan oleh pihak Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Sumber: Instagram Pak Jaka

Batas waktu pendaftaran sebelum tanggal 10 Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 8 Agustus 2017, namun saya mengirim ulang berkas pada tanggal 9 Agustus 2017 karna ada satu berkas yang tidak saya pisahkan, yaitu foto. Tepat tanggal 10 Agustus 2017 pihak museum membalas email yang berisi sebagai berikut:

Terima Kasih telah mendaftar untuk sukarelawan Napak Tilas Proklamasi. Kami akan menghubungi saudara/i untuk lebih lanjut.

Awal membaca email saya pikir saya tidak diterima karna isi pesan tidak langsung merujuk pada penerimaan, terlebih saya telah melakukan kesalahan karna pengiriman berkas yang kurang teliti. Saya kembali berserah diri seperti pengumuman volunteer sebelumnya. Alhamdulillah tepat beberapa saat saya tiba di rumah setelah pelatihan hari pertama WikiDPR, saya menerima panggilan telfon dengan nomor yang tidak dikenal. Saya angkat lalu saya diberitahukan untuk datang Senin, 14 Agustus 2017 ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi bertemu dengan Ibu Emma atau Ibu Santi. Sontak saya terkejut, lagi-lagi semua kebahagiaan ini nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kesempatan setelah beberapa kali diterima menjadi volunteer telah membuka mata saya untuk melihat dunia luar. Volunteer itu bukan hal yang membosankan, yang sebagian orang berpikir untuk apa capek-capek tanpa dibayar. Hello guys…relawan nggak dibayar bukan karna nggak bernilai dipandang sebelah mata, tapi karna relawan tak ternilai harganya. Saat jadi volunteer kalian bakal dapetin apa yang nggak pernah kalian dapetin sebelumnya, mulai dari teman, momen, lingkungan, pengalaman, bahkan networking. So, kalian harus merasakan sendiri sensasinya!

By the way, tanggal 14 Agustus 2017 saya memenuhi panggilan tersebut. Dari rumah saya ke stasiun Jatinegara, lalu naik kereta tujuan Jakarta Kota dan turun di stasiun Gondangdia. Awal saya turun di stasiun tersebut first impress saya adalah ini tempat crowded banget. Kendaraan semerawut, sampe-sampe saya kesulitan nemuin abang grab. Oiya untuk ongkos grab dari stasiun Gondangdia ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi itu Rp 5.000, murah banget kan? Udah gitu kita bisa lihat taman Menteng, taman Suropati, Yayasan Kanker Indonesia, pokoknya banyak lewatin tempat-tempat yang worth it! Tapi itu bukan lagi di jam kerja yaa, kalau di jam kerja bisa Rp 7.000 – Rp 8.000. Sesampainya di Museum saya disambut oleh Bapak Security dan ditanya ada keperluan apa, lalu saya jelaskan maksud dan tujuan saya. Bapak tersebut langsung mengantar saya ke dalam dan di sana saya melihat teman-teman lain yang sedang menunggu. Saat itu orang pertama yang saya kenal adalah Sarah. Sarah ini dari UIN jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kita ngobrol banyak sembari nunggu waktu yang masih lama, karna kita dateng kepagian. Enggak lama temen sekelas Sarah yang ikut kegiatan ini juga dateng, namanya Dwi dan Anin. Kita ngobrol-ngobrol sampe akrab. Sampai akhirnya tiba diujung acara, jam 10 kita diminta memasuki ruangan rapat para Staff. Di situ sudah tersedia laptop dan proyektor presentasi. 

Masing-masing volunteer dibagikan 4 set berkas. Berkas pertama mengenai denah Museum, kedua mengenai rundown acara, ketiga mengenai rincian kegiatan, dan keempat mengenai daftar nama dan kontak volunteer. Pas saya lihat daftar volunteer, you know what? Yup! Ternyata saya satu-satunya mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dari 20 volunteer yang diterima, sisanya ada sekitar 2-5 orang dalam satu kampus yang diterima, namun ada juga yang sama seperti saya. Di situ saya makin merasa bersyukur diberi kesempatan dalam event besar tahunan seperti ini. Oiya sampe lupa, temen sebelah saya di ruangan rapat ini ada Anang dari UNJ jurusan Sejarah dan kak Annabelle dari Trisakti. Di ruangan kita mendengarkan pemaparan rincian kegiatan masing-masing job desk volunteer. Kita juga disuguhkan snack dan minum. Setelah semua merasa jelas dengan job desknya, kita diperbolehkan mengelilingi musem untuk mengenal ruangan-ruangan yang ada di sana. Setelah itu kita disuguhkan makan siang. Setelah makan kita dibebaskan untuk langsung pulang atau masih ingin berkeliling. Saat itu saya, Sarah, Dwi, dan Anin memutuskan untuk langsung pulang karna mengingat rumah mereka yang jauh bangeettt. Sampai sini dulu cerita saya mengenai pengalaman pendaftaran volunteer hingga briefing hari pertama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Buat yang mau tau lebih lanjut kegiatannya seperti apa, let’scheck it out!

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Minggu, 20 Agustus 2017

Pelatihan WikiDPR #DayThree

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari ketiga WikiDPR tanggal 19 Agustus 2017. Pelatihan hari ini langsung dibuka dengan games, pemanasan yang bikin otak fresh. Gamesnya adalah menentukan bagian-bagian yang ada pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR. Lagi-lagi dibagi kelompok, saat itu saya sekelompok dengan kak Andre, Ane, Khairunisa, Bella, Afifah, Iqbal, Anggun. Kita dikasih lembaran kertas semacam kartu yang sudah bertuliskan bagian-bagian dari masing-masing AKD. Aturan permainannya adalah setiap kali MC mengambil gulungan kertas, MC akan menyebutkan clue jumlah kartu dan AKDnya. Saat itu saya kelompok 5 dan letaknya nan jauh di sana (pojokan). Jadi setiap kali kita tunjuk tangan nggak pernah kelihatan sama MC, sampe akhirnya kita kompakan bilang “kita ada di sini kak, jangan anggep nggak ada” sedih gimana gitu, sampe akhirnya kakak-kakak yang di belakang ngebela kita terus. Hikmahnya adalah untung kita nggak menang, karna games kali ini buat kelompok yang menang kena hukuman. Di situ kita semua langsung elus dada, ternyata ada hikmah kita nggak dianggep hahaha…

Kegiatan kedua adalah review tugas rangkuman rapat yang disampaikan oleh kakak-kakak editor. Pada sesi kali ini kakak pembicara membandingkan hasil rangkuman rapat yang mendekati benar dan rangkuman rapat yang salah fatal. Banyak yang bertanya mengenai tweet silang, misal anggota A berpendapat, lalu anggota B menanggapi, anggota A kembali menyanggah. Nah peserta menanyakan bagaimana harus menyusun tweet silang seperti itu. Semua pertanyaan dijawab dengan sangat jelas oleh kakak-kakak editor, walaupun masih banyak pertanyaan yang nggak tertampung karna dikejar waktu.

Disela-sela materi kita kembali simulasi live tweet. Namun kali ini pembaca pidato rapat lebih santai, walaupun tetep pada keribetan sendiri. Live tweet kali ini kita juga dikelompokkan langsung dengan PJ. Jadi hasil tweet kita langsung dikoreksi. Alhamdulillah tweet saya sudah benar kata kakak PJ, hanya salah pada spasi titik dua (..) pada lanjutan di awal kalimat. Katanya tidak perlu spasi, jadi seperti ini :..abcd.

Kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Adrian mengenai survival guide. Apa itu survival guide? Awal mendengarnya banyak orang memikiran hal yang aneh-aneh. Jadi survival guide ini adalah materi tentang gimana cara kita bertahan hidup di sana. Bukan bertahan hidup karna penuh tekanan yaa hahaha. Jadi kita diajarkan rute-rute untuk memasuki gedung DPR. Mulai dari kendaraan bermotor, transjakarta, kereta, dan mobil. Kita juga dikenalkan dengan yang namanya Pamdal, mereka adalah orang pertama yang akan kita temui di depan pintu masuk. Mereka akan memeriksa identitas setiap orang yang akan masuk ke gedung DPR. Oiya gedung DPR ini sendiri juga ada banyak, ada gedung Nusantara I, gedung Nusantara II, dan gedung penyu. Jadi materi survival guide ini sangat bermanfaat, khususnya buat para peserta yang belum pernah ke sana. Selain itu kita juga di kasih denah tempat kita bekerja di ruang persidangan.

Sumber: Pribadi

Kegiatan keempat adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Akmal selaku koordinator lapangan yang membahas mengenai Hak dan Kewajiban. Pembahasan kali ini bukan tentang hak dan kewajiban anggota DPR, tapi hak dan kewajiban kita sebagai relawan. Jadi kita bisa mendapatkan surat keterangan relawan jika kita sudah memenuhi minimal 10 kali live tweet dan 10 kali membuat rangkuman rapat. Jadi di sini kita benar-benar berlomba untuk bisa memenuhi syarat itu, karna maksimal satu ruangan rapat hanya bisa dihadiri 2 relawan. Dan pengisian jadwal diumumkan setiap malam jam 8 dengan sistem siapa cepat dia dapat.

Sumber: Pribadi

Taraaaa…momen yang paling ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Apa hayooo? Yup! Pembagian ID Card! Setelah kita menandatangani Pakta Integritas dan mendapatkan ID Card, tandanya kita sudah dinyatakan resmi menjadi Relawan WikiDPR Batch 11. Alhamdulillah perjuangan tak pernah mengkhianati hasil. Sesi berikutnya adalah foto perkelompok dengan PJ dan foto bersama seluruh relawan.  Ini dia penampakan kelompok saya beserta PJ. Ada kak Alba, Elcy, Syifa, kakak PJ, Afifah, saya, Rina, Bella, Nanda, Azzam, dan Riski. 

Kelompok Terbaik
Sumber: Kak Ratna

 Batch 11 Squad

Sumber: Kak Ratna

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.