Sabtu, 02 September 2017

Kegiatan Volunteer Konser “Kita String Unlimited”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang kegiatan Volunteer Konser “Kita String Unlimited. Tepat tanggal 26 Agustus 2017 konser ini diselenggarakan di Kita Anak Negeri. Acara dimulai pukul 18:00 WIB. Saya dan beberapa LO sudah stay di lokasi dari jam 12. Kita persiapin semua kebutuhan sampai gladiresik terakhir. Hari h ini nggak kayak hari sebelumnya yang masih bisa leha-leha. Hari h ini lumayan nguras banyak tenaga, terlebih posisi saya sebagai LO yang pegang 6 vokalis sekaligus. Beda sama LO string yang terdiri dari 3 orang namun memegang 35 orang. LO string lebih enak untuk hal komunikasi, karna satu ada semuanya langsung ada. Kalau vocal sendiri, sekitar jam 1 baru ada 2 vokalis, yaitu kak Aulia dan kak Tian. Vokalis lain masih dalam perjalanan dan ada juga yang memang baru bisa berangkat sore. Paling seru pas hari h adalah saat pake HT. Yap! Kuping sampe panas dengerin suara darimana-mana seharian hahaha…belum lagi LO vocal sering banget disebut di HT karna setiap saat disuruh mastiin dimana para vokalis yang belum dateng. Tapi itu jadi pengalaman tak terlupakan pokoknya, kapan lagi banyak yang nyari yaa kan hahaha

Singkat cerita udah jam 4an tapi jumlah vokalis yang udah dateng nggak nambah-nambah, bikin panik. Ditelfonin juga pada nggak bisa, kujadi pusing sendiri. Sampe dimintain tolong buat nemenin salah satu vokalis jajan keluar dan bahagianya ternyata saya dijajanin, jadi enak hahaha…. Setelah jajan kita balik ke lokasi dan tiba-tiba saya diminta untuk temuin MC di mini studio lantai dua. And you know? MCnya kak Daniel, bukan VJ Daniel ya guys tapi kak Daniel. Kak Daniel ini udah cukup terkenal buat bawain berbagai acara karna emang karakter orangnya yang menyenangkan. Kak Daniel minta saya buat cari tau informasi masing-masing vokalis mulai dari prestasi yang pernah diraih, pengalaman mengisi acara, sampai kebanggaan yang mereka rasakan selama berkarir. Dari satu vokalis ke vokalis lain saya bisa ngabisin waktu 15 menit, bahkan ada yang dalam satu kertas sampai penuh karna saking banyaknya prestasi yang diraih. Jadi ngerasa makin seneng dikasih kesempatan ketemu dan bahkan berinteraksi langsung sama mereka. Pas balik ke MC, kak Daniel hanya bisa geleng-geleng lihat prestasi mereka. I am so glad and proud of all!

Prestasi Vokalis
Sumber: Pribadi

Vokalis terakhir yang dateng ke acara adalah Zizi. Gadis berusia 9 tahun yang sangat manis. First impress ketemu Zizi rasanya seneng banget bisa kenal anak secantik dan setangguh dia. Zizi ini ramah banget, baru salaman udah kayak kenal lama. Kekurangan bukan jadi penghalang buat Zizi. Saya belajar banyak dari gadis cantik ini. Hal yang paling saya inget tentang Zizi adalah saat pertama kali kita salaman, Zizi langsung tanya “kakak kok kecil?” saat itu saya berpikir sejenak. “apanya yang kecil sayang?”. “Ini tangan kakak, tangannya kok kecil” dari situ saya baru konek dan reflek ketawa “Aku emang badannya kecil, Zi”. Zizi ikutan ketawa juga pas tau saya Mahasiswa tapi badannya kecil hahaha…. Setelah perkenalan saya langsung anter Zizi ke ruang ganti dan ternyata udah banyak fansnya Zizi yang nunggu Zizi di sana, salah satunya kak Nur Khaled dan kak Marvel. Mereka bincang-bincang sambil minta Zizi untuk tunjukin aksinya. Enggak lama saya antar Zizi dan kak Tian ke depan stage untuk persiapan. Penampilan pertama dibuka oleh instrument band, string, dan GTC menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta. Setelah itu sambutan pemilik Kita Anak Negeri, yaitu Ibu Evi. Kemudian sambutan Walikota Depok dan musikalisasi puisi. Berikutnya penampilan para adik-adik imut dari Kelas Nol. Selanjutnya penampilan kolaborasi yang dimulai dari vokalis Zizi, kak Tian, kak Thalia ft. kak Aulia, kak Bintang, serta sebagai penutup ada Mbak Emily yang suaranya sangat merdu.

Suasana semakin ricuh saat tepat pukul 17:30 untuk open gate. Semua panitia sibuk memastikan tugasnya masing-masing. Semua LO sibuk handle para talentnya dan para register serta usher udah siap untuk nyambut kehadiran para tamu undangan.


All Crew
Sumber: Panitia

Temen Pulang
Sumber: Panitia

Kak Tian,Zizi, dan adik Zizi
Sumber: Panitia

Penampilan Kak Tian
Sumber: The Angel Orchestra

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kegiatan Volunteer Gladiresik Konser “Kita String Unlimited”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang kegiatan Volunteer Gladiresik Konser “Kita String Unlimited. Saat itu kita kumpul di ruang mini studio. Kita diberi pengarahan sekaligus pembagian job desk. Oiya seperti biasa, dimana ada kegiatan volunteer di situ ada yang namanya sesi perkenalan, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. It’s the true! Job desk yang ada saat itu adalah Liaison Officer (LO), Registration, Usher, Panitia Konsumsi, dan Dokumentasi. Alhamdulillah saya diberikan kepercayaan sesuai jabatan yang saya inginkan saat interview, yaitu Liaison Officer (LO). Kalau ditanya kenapa saya pilih posisi ini, jawabannya satu, saya belum pernah menempati posisi ini selama beberapa kali menjadi volunteer. Sebelumnya saya sudah menempati poisisi registrasi saat menjadi volunteer di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, lalu Reporter saat menjadi anggota WikiDPR, lalu Sie Dokumentansi saat menjadi panitia di Lab Manajamen Dasar. Sebenarnya yang belum pernah saya rasakan ada LO dan usher. Namun first impress saya saat melihat the next project volunteer ini bergerak di bidang musik. Jadi saya rasa LO merupakan poisisi yang paling menyenangkan. So, I’m so excited to get this job.

By the way, LO ini nggak hanya ada satu, tapi ada beberapa, karena setiap talent punya LO masing-masing. Pertama itu ada LO String diisi sama Mutia, Nani, dan Erlanda. Kedua ada LO Band diisi sama Bella. Ketiga LO Kolaborasi yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu GTC (paduan suara), vokal, dan kelas nol. LO GTC ada Yestia, LO Kelas Nol ada Ayu dan Fitri. Alhamdulillah saya ditugaskan untuk menjadi LO Vokal. Awal briefing saya diberitahukan untuk menangani 4 vokalis. But the reality is… saya handle 6 vokalis. Semua vokalis ini berasal dari latar belakang yang berbeda.:
1. Kak Tian: Pianis, Penyanyi, sekaligus owner The Angel Orchestra.
2. Zizi: Pianis, Penyanyi, sekaligus penghafal Al-Qur’an.
3. Bintang: Penyanyi sekaligus anak dari vocal coach yang terkenal, yaitu Om Gustam.
4. Kak Thalia: Penyanyi sekaligus kakak dari Bintang.
5. Kak Aulia: Penyanyi sekaligus vocal sudent di Kita Anak Negeri.
6. Mbak Emily: Penyanyi sekaligus vocal coach.

Saat gladiresik ini semua volunteer dikenalkan sama tempat dan orang-orang yang akan bekerjasama dengan mereka pada saat hari h. Saat itu saya dikenalkan oleh vokalis Bintang dan kak Thalia. Awal kenalan saya hanya kenalan nama karena mereka lagi sibuk latihan. Setelah itu saya nonton para pemain string dan band yang lagi gladi di panggung. First impress ngeliat itu panggung hanya kebayang satu kata “KAGUM”, rasanya semua tubuh gemetar, I’m so excited to stand here. It’s awesome…


Sumber: Pribadi

Semakin menikmati penampilan para talent semakin terpesona lihat penampilan mereka, terlebih saat tiba-tiba talent bernama Christian naik ke atas panggung. Sesaat semua mata tertuju ke panggung. Christian ini pianis sekaligus vokalis yang luar biasa. Awalnya saya hanya ditugasi untuk menjadi LO vocal yang handle 4 orang, tapi pas kak Tian ini gladi tiba-tiba kak Dhika nyamperin saya dan ngenalin saya ke mamanya kak Tian. Alhamdulillah mama kak Tian responnya baik, meskipun job desk dadakan, tapi ngerasa seneng banget bisa jadi LOnya kak Tian. Saat itu saya dan tante ngobrol banyak sampai akhirnya kak Tian selesai gladi dan tante ngenalin saya ke kak Tian. Kita kenalan sampe lupa waktu (maklum harus stay sama jadwal kereta). Kita juga saling tukeran kontak. Semoga bisa saling komunikasi seterusnya. Kak Tian juga mampu menepis bahwa tuna netra mampu menjadi seorang pianis klasik. Saat ini kak Tian sudah ditingkat conservatory. Suatu prestasi yang sangat membanggakan tentunya.

Setelah puas ketemu kak Tian, saya balik nemuin kak Thalia dan Bintang. Pas saya ke lokasi udah bertambah satu vokalis lagi yang dateng, namanya kak Aulia. Saat itu saya baru punya waktu buat ngobrol lebih banyak sama mereka dan ternyata kak Aulia ini satu kampus dan dia senior dari Jurusan Psikologi. Kak Aulia dateng telat karna sebelumnya dia ngajar dulu. Kita ngobrol singkat karna waktu semakin malam. Setelah itu saya dan team LO lain pamitan dengan kak Fitra dan kak Dhika. Saya pulang bareng Nani, Mutia, Fitri, dan Ayu karna kebetulan semuanya naik kereta ke arah Jakarta.

Gladiresik All Talents
Sumber: Kita Anak Negeri


\Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Proses Pendaftaran Volunteer Konser “Kita String Unlimited”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer “Kita String Unlimited Concert. Awalnya saya tau informasi volunteer ini lagi-lagi seperti sebelumnya, yaitu melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Saya langsung mengisi form yang tertera pada link. Kegiatan ini diadakan oleh sekolah musik Kita Anak Negeri.

Sumber: Instagram Kita Anak Negeri


Batas waktu pendaftaran sebelum tanggal 23 Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 21 Agustus 2017, lalu saya mendapat panggilam untuk interview pada tanggal 22 Agustus 2017.

Kita Anak Negeri ini lokasinya terletak di Ruko Pesona View, Jl. Ir. Juanda, Depok. Seperti biasa dari rumah saya ke stasiun Jatinegara. Dari situ naik kereta arah stasiun Manggarai dan transit kereta menuju Depok/Bogor. Setelah itu saya turun di stasiun Pondok Cina. Nah dari situ saya naik grab, sebenernya deket dari Pocin, tapi yaa lumayan juga kalau jalan, sedangkan angkutan umum nggak ada. Jadinya naik grab dengan kisaran harga Rp7.000. Pulangnya dari sana ke stasiun Rp 5.000. Kok beda harga? Kok lebih murah? Because, perjalanan pulang lurus doang, nggak seribet perjalanan berangkat yang harus muter jauh. Balik ke awal, sesampainya di lokasi banyak orang yang sedang dekor untuk acara konsernya. Saya langsung kebagian resepsionis dan  ketemu kak Fitra, saya diminta untuk isi formulir recruitment. Enggak lama ada temen lain yang ternyata juga mau interview. Setelah isi formulir saya diminta masuk ke studio musik untuk interview. Yap! Pertanyaannya seputar pernah mengikuti kegiatan apa, dimana, bagaimana kerjanya, tau informasi oprec ini dari mana, harapan setelah ikut acara, benefit yang diterima, dan masih banyak lagi. Kak Fitra ini the best, cara interviewnya bikin enjoy dan nggak tegang. Jadi nggak berasa lagi diinterview. Setelah selesai saya keluar dan gantian dengan yang lain. Sebenernya udah boleh langsung pulang, tapi saya nunggu orang yang sedang interview itu untuk kenalan. Pas dia keluar, langsung saya tanya-tanya, and you know what? Ternyata senior saya di kampus tapi beda jurusan, namanya kak Ulfa dari Sastra Inggris. Setelah ngobrol panjang lebar kali tinggi, kita langsung tuker kontak.

Kamis malam tepatnya tanggal 24 Agustus 2017, saya diundang ke sebuah grup di WA. Alhamdulillah ternyata itu grup penerimaan volunteer. Kita diberitahukan untuk hadir Jum’at tanggal 23 Agustus 2017 untuk rapat besar dan gladiresik. Penasaran gimana kisah gladiresiknya? So, check it out

Indoor
Sumber: Pribadi

Outdoor
Sumber: Pribadi


Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Senin, 21 Agustus 2017

Kegiatan Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Kegiatan Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Yup! It’s time to work! Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2017. Pada kegiatan ini saya mendapat job desk di bagian registrasi “Napak Tilas Proklamasi”. Saya dan tim hanya diberikan satu tugas dan jam kerja saya dimulai pukul 12:00 WIB, jadi saat pagi saya dan tim hanya bantu teman-teman dan sibuk melihat semua perlombaan yang sedang berlangsung.  Eitsss…jangan dilihat dari gabutnya kita, karna pas kita kerja itu menangani ribuan peserta dari 150 sekolah, ratusan komunitas, dan ratusan tamu undangan seperti para Staff dari berbagai Museum, Kemendikbud, Ditjen, Keluarga Tokoh, dan masih banyak lagi.

Berhubung pagi saya dan tim masih kosong, jadi kami sibuk meliput kegiatan-kegiatan lomba yang tengah berlangsung. Lomba yang diselenggarakan pihak Museum sendiri ada banyak, jadi saya nggak bisa meliput dalam waktu yang bersamaan. Berikut lomba-lomba yang sempat saya abadikan:



Lomba Kempit Balon
Sumber: Pribadi

Lomba Congklak
Sumber: Pribadi

Lomba Mewarnai
Sumber: Pribadi

Lomba Enggrang
Sumber: Pribadi

Lomba Makan Donat
Sumber: Pribadi

Lomba Catur
Sumber: Pribadi

Lomba Makan Kerupuk
Sumber: Pribadi

Lomba Kelereng
Sumber: Pribadi

Mural
Sumber: Pribadi
          
Hadiah
Sumber: Pribadi


Selain itu juga ada kegiatan Upacara di acara pembukaan tapi sayang nggak bisa saya dokumentasikan karna saya stay di registrasi. Acara juga nggak hanya dilomba tapi juga ada bazaar makanan gratis, perform sociodrama, marching band, calung, band, pembagian hadiah, dan masih banyak lagi. Buat yang kepo kegiatan saya ngapain aja, ini dia job desk saya dan tim:

Registrasi Napak Tilas Proklamasi
Sumber: Kak Yulia

Sumber: Pribadi

Sociodrama
Sumber: Pribadi


Taraaa...saatnya tiba dipenghujung acara yaitu "Napak Tilas Proklamasi" semua peserta, panitia, dan volunteer ramai-ramai napak tilas start dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi sampai Tugu Proklamasi. Oiya acara ini baru berjalan setelah menunggu pembukaan dari Ditjen. Perjalanan lumayan jauh, namun tak mengurungkan semangat para veteran dan pensiunan untuk ikut berpartisipasi. Buat mereka perjuangan ini tidak lebih dari perjuangan para pahlawan kita di medan tempur. Wuuuaahh...saya langsung terkagum-kagum lihat antusias mereka. Selama perjalanan saya diteman oleh kak Ryan, kak Yulia, dan kak Icha. Kak Ryan itu asalnya dari Solo, jadi baru sampai pagi langsung ikut kegiatan ini. Kalau kak Yulia dan kak Icha dari AKPER. Sembari jalan kita berbincang-bincang hangat...sehangat air mendidih hahaha

Setibanya di Tugu Proklamasi kita kembali dengan tim volunteer lain yang lebih dulu sampai, maklum kita baru bisa ikut jalan setelah selesai bertugas di bagian registrasi. Di sana masih ada serangkaian kegiatan, bahkan Pak Ditjen membagi-bagikan sepeda untuk para peserta yang mampu menjawab pertanyaan. Tidak hanya itu, acara ini juga ikut dimeriahkan dengan kehadiran abang none dari masing-masing region. Banyak wartawan dari berbagai media tak mau ketinggalan untuk meliput momen tahunan ini.

 Suasana Tugu Proklamasi
Sumber: Pribadi

Momen-momen closing adalah nyanyi dan seru-seruan bareng band tradisional di panggung utama. Setelah itu kita foto bersama. Pokoknya yang paling unik dan tak terlupakan adalah saat kita bingung jalan pulang. Saat mau kembali ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kita bingung mau naik grab tapi aplikasi nggak mendukung, karna suasana yang crowded banget. Akhirnya kita jalan bareng sampe nemuin yang namanya busway. Dengan pedenya kita naik dan saat ditagih uang di atas kita kelimpungan sendiri, karna ternyata nggak ada yang bawa uang cash hahaha...akhirnya siapapun yang pegang duit dikumpulin, bahkan Rp 2.000 sekalipun. Kita sampe ngerayu abangnya untuk minta diskon, tapi tetep nggak dikasih hahaha. Alhamdulillah uangnya pas, hanya kembali Rp 500. Pengalaman tak terlupakan pokoknya ngebolang sama mereka. Loveee

Volunteer "Napak Tilas Proklamasi" 2017
Sumber: Kak Indah

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Awalnya saya tau informasi volunteer ini melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Setelah dilihat memenuhi syarat, saya mulai coba mengirim semua keperluan yang dibutuhkan. Oiya untuk kegiatan kali ini diadakan oleh pihak Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Sumber: Instagram Pak Jaka

Batas waktu pendaftaran sebelum tanggal 10 Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 8 Agustus 2017, namun saya mengirim ulang berkas pada tanggal 9 Agustus 2017 karna ada satu berkas yang tidak saya pisahkan, yaitu foto. Tepat tanggal 10 Agustus 2017 pihak museum membalas email yang berisi sebagai berikut:

Terima Kasih telah mendaftar untuk sukarelawan Napak Tilas Proklamasi. Kami akan menghubungi saudara/i untuk lebih lanjut.

Awal membaca email saya pikir saya tidak diterima karna isi pesan tidak langsung merujuk pada penerimaan, terlebih saya telah melakukan kesalahan karna pengiriman berkas yang kurang teliti. Saya kembali berserah diri seperti pengumuman volunteer sebelumnya. Alhamdulillah tepat beberapa saat saya tiba di rumah setelah pelatihan hari pertama WikiDPR, saya menerima panggilan telfon dengan nomor yang tidak dikenal. Saya angkat lalu saya diberitahukan untuk datang Senin, 14 Agustus 2017 ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi bertemu dengan Ibu Emma atau Ibu Santi. Sontak saya terkejut, lagi-lagi semua kebahagiaan ini nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kesempatan setelah beberapa kali diterima menjadi volunteer telah membuka mata saya untuk melihat dunia luar. Volunteer itu bukan hal yang membosankan, yang sebagian orang berpikir untuk apa capek-capek tanpa dibayar. Hello guys…relawan nggak dibayar bukan karna nggak bernilai dipandang sebelah mata, tapi karna relawan tak ternilai harganya. Saat jadi volunteer kalian bakal dapetin apa yang nggak pernah kalian dapetin sebelumnya, mulai dari teman, momen, lingkungan, pengalaman, bahkan networking. So, kalian harus merasakan sendiri sensasinya!

By the way, tanggal 14 Agustus 2017 saya memenuhi panggilan tersebut. Dari rumah saya ke stasiun Jatinegara, lalu naik kereta tujuan Jakarta Kota dan turun di stasiun Gondangdia. Awal saya turun di stasiun tersebut first impress saya adalah ini tempat crowded banget. Kendaraan semerawut, sampe-sampe saya kesulitan nemuin abang grab. Oiya untuk ongkos grab dari stasiun Gondangdia ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi itu Rp 5.000, murah banget kan? Udah gitu kita bisa lihat taman Menteng, taman Suropati, Yayasan Kanker Indonesia, pokoknya banyak lewatin tempat-tempat yang worth it! Tapi itu bukan lagi di jam kerja yaa, kalau di jam kerja bisa Rp 7.000 – Rp 8.000. Sesampainya di Museum saya disambut oleh Bapak Security dan ditanya ada keperluan apa, lalu saya jelaskan maksud dan tujuan saya. Bapak tersebut langsung mengantar saya ke dalam dan di sana saya melihat teman-teman lain yang sedang menunggu. Saat itu orang pertama yang saya kenal adalah Sarah. Sarah ini dari UIN jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kita ngobrol banyak sembari nunggu waktu yang masih lama, karna kita dateng kepagian. Enggak lama temen sekelas Sarah yang ikut kegiatan ini juga dateng, namanya Dwi dan Anin. Kita ngobrol-ngobrol sampe akrab. Sampai akhirnya tiba diujung acara, jam 10 kita diminta memasuki ruangan rapat para Staff. Di situ sudah tersedia laptop dan proyektor presentasi. 

Masing-masing volunteer dibagikan 4 set berkas. Berkas pertama mengenai denah Museum, kedua mengenai rundown acara, ketiga mengenai rincian kegiatan, dan keempat mengenai daftar nama dan kontak volunteer. Pas saya lihat daftar volunteer, you know what? Yup! Ternyata saya satu-satunya mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dari 20 volunteer yang diterima, sisanya ada sekitar 2-5 orang dalam satu kampus yang diterima, namun ada juga yang sama seperti saya. Di situ saya makin merasa bersyukur diberi kesempatan dalam event besar tahunan seperti ini. Oiya sampe lupa, temen sebelah saya di ruangan rapat ini ada Anang dari UNJ jurusan Sejarah dan kak Annabelle dari Trisakti. Di ruangan kita mendengarkan pemaparan rincian kegiatan masing-masing job desk volunteer. Kita juga disuguhkan snack dan minum. Setelah semua merasa jelas dengan job desknya, kita diperbolehkan mengelilingi musem untuk mengenal ruangan-ruangan yang ada di sana. Setelah itu kita disuguhkan makan siang. Setelah makan kita dibebaskan untuk langsung pulang atau masih ingin berkeliling. Saat itu saya, Sarah, Dwi, dan Anin memutuskan untuk langsung pulang karna mengingat rumah mereka yang jauh bangeettt. Sampai sini dulu cerita saya mengenai pengalaman pendaftaran volunteer hingga briefing hari pertama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Buat yang mau tau lebih lanjut kegiatannya seperti apa, let’scheck it out!

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Minggu, 20 Agustus 2017

Pelatihan WikiDPR #DayThree

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari ketiga WikiDPR tanggal 19 Agustus 2017. Pelatihan hari ini langsung dibuka dengan games, pemanasan yang bikin otak fresh. Gamesnya adalah menentukan bagian-bagian yang ada pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR. Lagi-lagi dibagi kelompok, saat itu saya sekelompok dengan kak Andre, Ane, Khairunisa, Bella, Afifah, Iqbal, Anggun. Kita dikasih lembaran kertas semacam kartu yang sudah bertuliskan bagian-bagian dari masing-masing AKD. Aturan permainannya adalah setiap kali MC mengambil gulungan kertas, MC akan menyebutkan clue jumlah kartu dan AKDnya. Saat itu saya kelompok 5 dan letaknya nan jauh di sana (pojokan). Jadi setiap kali kita tunjuk tangan nggak pernah kelihatan sama MC, sampe akhirnya kita kompakan bilang “kita ada di sini kak, jangan anggep nggak ada” sedih gimana gitu, sampe akhirnya kakak-kakak yang di belakang ngebela kita terus. Hikmahnya adalah untung kita nggak menang, karna games kali ini buat kelompok yang menang kena hukuman. Di situ kita semua langsung elus dada, ternyata ada hikmah kita nggak dianggep hahaha…

Kegiatan kedua adalah review tugas rangkuman rapat yang disampaikan oleh kakak-kakak editor. Pada sesi kali ini kakak pembicara membandingkan hasil rangkuman rapat yang mendekati benar dan rangkuman rapat yang salah fatal. Banyak yang bertanya mengenai tweet silang, misal anggota A berpendapat, lalu anggota B menanggapi, anggota A kembali menyanggah. Nah peserta menanyakan bagaimana harus menyusun tweet silang seperti itu. Semua pertanyaan dijawab dengan sangat jelas oleh kakak-kakak editor, walaupun masih banyak pertanyaan yang nggak tertampung karna dikejar waktu.

Disela-sela materi kita kembali simulasi live tweet. Namun kali ini pembaca pidato rapat lebih santai, walaupun tetep pada keribetan sendiri. Live tweet kali ini kita juga dikelompokkan langsung dengan PJ. Jadi hasil tweet kita langsung dikoreksi. Alhamdulillah tweet saya sudah benar kata kakak PJ, hanya salah pada spasi titik dua (..) pada lanjutan di awal kalimat. Katanya tidak perlu spasi, jadi seperti ini :..abcd.

Kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Adrian mengenai survival guide. Apa itu survival guide? Awal mendengarnya banyak orang memikiran hal yang aneh-aneh. Jadi survival guide ini adalah materi tentang gimana cara kita bertahan hidup di sana. Bukan bertahan hidup karna penuh tekanan yaa hahaha. Jadi kita diajarkan rute-rute untuk memasuki gedung DPR. Mulai dari kendaraan bermotor, transjakarta, kereta, dan mobil. Kita juga dikenalkan dengan yang namanya Pamdal, mereka adalah orang pertama yang akan kita temui di depan pintu masuk. Mereka akan memeriksa identitas setiap orang yang akan masuk ke gedung DPR. Oiya gedung DPR ini sendiri juga ada banyak, ada gedung Nusantara I, gedung Nusantara II, dan gedung penyu. Jadi materi survival guide ini sangat bermanfaat, khususnya buat para peserta yang belum pernah ke sana. Selain itu kita juga di kasih denah tempat kita bekerja di ruang persidangan.

Sumber: Pribadi

Kegiatan keempat adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Akmal selaku koordinator lapangan yang membahas mengenai Hak dan Kewajiban. Pembahasan kali ini bukan tentang hak dan kewajiban anggota DPR, tapi hak dan kewajiban kita sebagai relawan. Jadi kita bisa mendapatkan surat keterangan relawan jika kita sudah memenuhi minimal 10 kali live tweet dan 10 kali membuat rangkuman rapat. Jadi di sini kita benar-benar berlomba untuk bisa memenuhi syarat itu, karna maksimal satu ruangan rapat hanya bisa dihadiri 2 relawan. Dan pengisian jadwal diumumkan setiap malam jam 8 dengan sistem siapa cepat dia dapat.

Sumber: Pribadi

Taraaaa…momen yang paling ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Apa hayooo? Yup! Pembagian ID Card! Setelah kita menandatangani Pakta Integritas dan mendapatkan ID Card, tandanya kita sudah dinyatakan resmi menjadi Relawan WikiDPR Batch 11. Alhamdulillah perjuangan tak pernah mengkhianati hasil. Sesi berikutnya adalah foto perkelompok dengan PJ dan foto bersama seluruh relawan.  Ini dia penampakan kelompok saya beserta PJ. Ada kak Alba, Elcy, Syifa, kakak PJ, Afifah, saya, Rina, Bella, Nanda, Azzam, dan Riski. 

Kelompok Terbaik
Sumber: Kak Ratna

 Batch 11 Squad

Sumber: Kak Ratna

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pelatihan WikiDPR #DayTwo

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari kedua WikiDPR tanggal 13 Agustus 2017. Pelatihan diadakan di tempat yang sama dan naik kendaraan yang sama, bedanya tanpa sengaja saya ketemu temen seperjuangan di WikiDPR. Meskipun baru kenal di hari pertama karna sekelompok FGD, tapi kita serasa udah kenal lama, akrab gimana gitu hahaha…

Kegiatan pertama adalah pertanyaan mengenai tugas yang diberikan pada pelatihan hari pertama, yaitu kain penutup mata dan catatan komisi favorit beserta pimpinan dan anggotanya. Oiya setiap pertemuan kita dikasih tugas, tugasnya nggak berat kok tujuannya juga baik buat mempermudah kita ke depannya. Nah buat yang nggak bawa kain penutup mata tadi diminta maju ke depan, mereka dihukum untuk merangkai kata seperti sebelumnya. Tema request kali ini adalah radikal. Asli hukuman kali ini berhasil bikin ngakak semua peserta, susunannya itu yang wow banget hahaha

Setelah games, kita lanjut ke kegiatan kedua adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Ananda mengenai Makro Ekonomi. Ini materi yang bisa dibilang “saya” banget, karna berkaitan dengan latar belakang pendidikan saya. Materi ini paling gokil, paling banyak pertanyaan dan paling membuat mahasiswa berpikir kritis saat dijelaskan mengenai APBN. Pada materi kali ini kita kembali dibuat kelompok untuk FGD mengenai perhitungan cash flow. Kelompok saya saat itu ada Nanda, Aji, Khairunisa, Ken, Elcy, Anisa, satu lagi cowok tapi lupa nama dan orangnya yang mana. Semua kelompok diberikan selembar kertas anggaran-anggaran yang harus kita tentuin sendiri mana kas masuk dan mana kas keluar. Terus ada selembar kertas yang isinya total kas masuk, total kas keluar, total bersih arus kas, dan financing. Uniknya dari 8 kelompok nggak ada yang bener isinya, termasuk saya yang bidangnya Ekonomi dibuat terkecoh sama pos-pos kasnya. Dan lucunya, setelah semua selesai dan dibandingkan hasilnya, kata Tutornya “Kalian nggak perlu panik. Ini yang biasa terjadi di persidangan DPR saat membahas APBN”. Serentak semua peserta ketawa kalau ternyata kita lagi simulasi yang nantinya akan kita hadapkan saat meliput di persidangan hahaha

Sumber: Instagram @WikiDPR

Lanjut kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Marsya mengenai live tweet. Ini merupakan materi terpenting, karna ini pekerjaan utama seorang relawan WikiDPR. Kita diajarkan untuk penulisan format yang baik dan benar. Awal lihat formatnya sempat bingung sendiri karna ternyata lumayan rumit. Setelah itu juga ada simulasi, semua peserta hanya bisa tweeting apa yang mereka tangkap, karna pembacaan pidato rapatnya itu cepet bangeeett…setelah itu semua hasil tweet di review. Masih banyak peserta yang penulisan formatnya salah karna kesulitan untuk adaptasi, tapi juga nggak sedikit yang di review bagus sama editornya. Pokoknya ini momen buat melatih konsentrasi dan kesabaran.

Sumber: Instagram @WikiDPR

Berikutnya kegiatan keempat adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Ismi mengenai rangkuman rapat. Jadi setelah kita live tweet dan fokus di persidangan, tugas kita belum selesai sampai di situ. Setelah itu kita akan dikirim oleh pihak editor chipstory hasil twitting. Rangkuman rapat ini juga ada formatnya, nggak main kopas gitu aja dari chipstory. Serunya lagi diakhir rangkuman akan terlampir nama inisial kita yang nantinya bissa kita jadiin portofolio penunjang kerja. Belum lagi jika lolos ke tahap editor dan publikasi di web WikiDPR, itu bakal jadi kebanggaan tersendiri, khususnya saya yang termasuk minoritas dari semua jurusan para relawan WikiDPR. Acara nggak berakhir gitu aja, kali ini kita dikasih tugas lagi. Apa itu tugasnya? Yup! Kita diminta buat rangkuman rapat yang chipstorynya dikirim via email, kali ini kita udah dikelompokkan berdasarkan Penanggung Jawab (PJ). Jadi semua kesulitan saat kita mengerjakan rangkuman bisa kita tanya ke PJ. 

Sumber: Instagram @WikiDPR

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pelatihan WikiDPR #DayOne

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari pertama WikiDPR tanggal 12 Agustus 2017. Pelatihan hari pertama ini diadakan di Jalan Ciasem I, Kebayoran Baru. Perjalanan dari rumah ke sana, saya naik kereta dari stasiun Jatinegara, lalu transit di stasiun Manggarai ke jalur 6 untuk naik kereta arah Depok-Bogor. Saya turun di stasiun Duren Kalibata. Dari stasiun kita bisa naik grab dengan tarif sekitar 10ribu (bukan jam sibuk) atau naik kopaja 57 dari pintu keluar sebelah kanan saat kita turun dari kereta. Perjalanan kurang lebih 20 menit, lalu turun di Woltermonginsidi. Dari situ masih harus berjalan kaki, sekitar 2km.

Sesampainya di sana baru beberapa orang yang udah dateng. Setelah nunggu 30 menitan (maklum kepagian haha) acara baru dimulai. Acara dibawakan oleh kak Marsya dan kak Marwan. Kegiatan pertama adalah introduce yourself, kita diminta sebutkan nama, asal kampus, jurusan, dan darimana tau informasi WikiDPR. Setelah semuanya selesai, kita lanjut games, kata kakak-kakaknya supaya nggak hanya kenalan formal tapi masing-masing juga jadi kenal lebih jauh (jangan kebablasan yak, bisa cinlok yang ada wkwk).

Games pertama dibagi menjadi sepuluh kelompok, aturan permainannya adalah peserta harus menyusun barisannya dari rendah ketinggi dan mengubah posisi banjar dari kanan menjadi kiri tanpa ada suara dengan waktu yang singkat. Games kedua masih dengan kelompok yang sama, namun aturannya barisan disusun sesuai ukuran sepatu terkecil sampai terbesar lagi-lagi tanpa suara dan hanya boleh dengan isyarat. Games ketiga, ini games yang cukup ribet, aturannya barisan harus disusun sesuai dengan jumlah abjad huruf nama masing-masing dari terdikit sampai terbanyak. Di games ini terjadi kericuhan, karna waktunya yang sedikit, kita dibuat sibuk ngitungin abjad haha. Sayangnya kelompok saya kalah, kami dihukum maju ke depan dan harus merangkai kata dengan tema yang disebutkan teman-teman, setelah 2 kali percobaan kita nggak berhasil, akhirnya tema ketiga tentang bully, kita baru bisa lolos dan dikasih duduk. Oiya satu tim saya itu ada Hellen, Silvia, Icha, kak Tita, dan Rio. Cukup sukses bikin ngakaknya di pembukaan acara hahaha…

Kegiatan kedua adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Narwastu mengenai pengenalan apa itu WikiDPR, latar belakang didirikannya, siapa foundernya, apa visi dan misi, serta proses kerja para relawan.

Sumber: Instagram @WikiDPR

Setelah itu kita disuguhkan snack dan minum sebelum lanjut ke materi berikutnya. Kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Marwan mengenai pengetahuan dasar tentang DPR. Mulai dari Alat Kelengkapan Dewan (AKD), bagian-bagian yang ada pada komisi I hingga komisi XI, 4 fungsi DPR, dan khususnya membahas salah satu fungsi DPR sebagai badan legislasi. Setelah materi ini kita dibenruk kelompok baru. Tebak hayoo untuk apa?

Sumber: Instagram @WikiDPR

Yup! Kali ini bukan untuk games, tapi Focus Group Discussion (FGD). Menurut saya ini momen yang paling menarik. Why? Karena masing-masing anggota tim diminta untuk mengajukan RUU yang idenya murni dari apa yang kita pikirkan dan terjadi disekitar kita. Satu tim 8 orang, tim saya terdiri dari Andre, Nanda, kak Fajri, Hadi, kak Rey, Rahmat, dan kak Widia. Ceweknya limited edition, karna hanya ada saya dan kak Widia hahaha…

Dari 8 orang tersebut kita diminta untuk memprioritaskan 3 RUU yang akan kita ajukan. Alhamdulillah RUU saya salah satunya, mungkin karna saya mengangkat tema yang saat itu sedang marak diperbincangkan, yaitu kasus bullying. Masing-masing kelompok menyebutkan RUU rancangannya dan menjelaskan alasan 3 prioritas RUU yang dipilih, yang menarik di sini adalah saya sempat kaget mendengar pernyataan RUU yang dibuat oleh beberapa kelompok. Mereka benar-benar mengambil tema yang bahkan saya bertanya-tanya, “ternyata gitu toh…”. Saya jadi belajar banyak hal di sini, baru satu hari pelatihan saya sudah mendapat banyak manfaat, mulai dari sekitar 70 teman dari seluruh Universitas di Jabodetabek, bahkan ada yang di luar Jabodetabek, saya dapet ilmu yang nggak saya dapet di perkuliahan, dan serunya lagi saya jadi tau kehidupan nyata para anggota DPR sekaligus rekam jejak kinerja mereka. Pokoknya masih banyak lagi pengalaman berharga yang nggak bisa kalian dapat dimanapun.

Sumber: Instagram @WikiDPR
Buat yang kepo mengenai proses pendaftaran dan perjuangan saya bisa ada di sini, bisa dicek di sini let's join

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.