Senin, 21 Agustus 2017

Kegiatan Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Kegiatan Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Yup! It’s time to work! Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2017. Pada kegiatan ini saya mendapat job desk di bagian registrasi “Napak Tilas Proklamasi”. Saya dan tim hanya diberikan satu tugas dan jam kerja saya dimulai pukul 12:00 WIB, jadi saat pagi saya dan tim hanya bantu teman-teman dan sibuk melihat semua perlombaan yang sedang berlangsung.  Eitsss…jangan dilihat dari gabutnya kita, karna pas kita kerja itu menangani ribuan peserta dari 150 sekolah, ratusan komunitas, dan ratusan tamu undangan seperti para Staff dari berbagai Museum, Kemendikbud, Ditjen, Keluarga Tokoh, dan masih banyak lagi.

Berhubung pagi saya dan tim masih kosong, jadi kami sibuk meliput kegiatan-kegiatan lomba yang tengah berlangsung. Lomba yang diselenggarakan pihak Museum sendiri ada banyak, jadi saya nggak bisa meliput dalam waktu yang bersamaan. Berikut lomba-lomba yang sempat saya abadikan:



Lomba Kempit Balon
Sumber: Pribadi

Lomba Congklak
Sumber: Pribadi

Lomba Mewarnai
Sumber: Pribadi

Lomba Enggrang
Sumber: Pribadi

Lomba Makan Donat
Sumber: Pribadi

Lomba Catur
Sumber: Pribadi

Lomba Makan Kerupuk
Sumber: Pribadi

Lomba Kelereng
Sumber: Pribadi

Mural
Sumber: Pribadi
          
Hadiah
Sumber: Pribadi


Selain itu juga ada kegiatan Upacara di acara pembukaan tapi sayang nggak bisa saya dokumentasikan karna saya stay di registrasi. Acara juga nggak hanya dilomba tapi juga ada bazaar makanan gratis, perform sociodrama, marching band, calung, band, pembagian hadiah, dan masih banyak lagi. Buat yang kepo kegiatan saya ngapain aja, ini dia job desk saya dan tim:

Registrasi Napak Tilas Proklamasi
Sumber: Kak Yulia

Sumber: Pribadi

Sociodrama
Sumber: Pribadi


Taraaa...saatnya tiba dipenghujung acara yaitu "Napak Tilas Proklamasi" semua peserta, panitia, dan volunteer ramai-ramai napak tilas start dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi sampai Tugu Proklamasi. Oiya acara ini baru berjalan setelah menunggu pembukaan dari Ditjen. Perjalanan lumayan jauh, namun tak mengurungkan semangat para veteran dan pensiunan untuk ikut berpartisipasi. Buat mereka perjuangan ini tidak lebih dari perjuangan para pahlawan kita di medan tempur. Wuuuaahh...saya langsung terkagum-kagum lihat antusias mereka. Selama perjalanan saya diteman oleh kak Ryan, kak Yulia, dan kak Icha. Kak Ryan itu asalnya dari Solo, jadi baru sampai pagi langsung ikut kegiatan ini. Kalau kak Yulia dan kak Icha dari AKPER. Sembari jalan kita berbincang-bincang hangat...sehangat air mendidih hahaha

Setibanya di Tugu Proklamasi kita kembali dengan tim volunteer lain yang lebih dulu sampai, maklum kita baru bisa ikut jalan setelah selesai bertugas di bagian registrasi. Di sana masih ada serangkaian kegiatan, bahkan Pak Ditjen membagi-bagikan sepeda untuk para peserta yang mampu menjawab pertanyaan. Tidak hanya itu, acara ini juga ikut dimeriahkan dengan kehadiran abang none dari masing-masing region. Banyak wartawan dari berbagai media tak mau ketinggalan untuk meliput momen tahunan ini.

 Suasana Tugu Proklamasi
Sumber: Pribadi

Momen-momen closing adalah nyanyi dan seru-seruan bareng band tradisional di panggung utama. Setelah itu kita foto bersama. Pokoknya yang paling unik dan tak terlupakan adalah saat kita bingung jalan pulang. Saat mau kembali ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kita bingung mau naik grab tapi aplikasi nggak mendukung, karna suasana yang crowded banget. Akhirnya kita jalan bareng sampe nemuin yang namanya busway. Dengan pedenya kita naik dan saat ditagih uang di atas kita kelimpungan sendiri, karna ternyata nggak ada yang bawa uang cash hahaha...akhirnya siapapun yang pegang duit dikumpulin, bahkan Rp 2.000 sekalipun. Kita sampe ngerayu abangnya untuk minta diskon, tapi tetep nggak dikasih hahaha. Alhamdulillah uangnya pas, hanya kembali Rp 500. Pengalaman tak terlupakan pokoknya ngebolang sama mereka. Loveee

Volunteer "Napak Tilas Proklamasi" 2017
Sumber: Kak Indah

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Awalnya saya tau informasi volunteer ini melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Setelah dilihat memenuhi syarat, saya mulai coba mengirim semua keperluan yang dibutuhkan. Oiya untuk kegiatan kali ini diadakan oleh pihak Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Sumber: Instagram Pak Jaka

Batas waktu pendaftaran sebelum tanggal 10 Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 8 Agustus 2017, namun saya mengirim ulang berkas pada tanggal 9 Agustus 2017 karna ada satu berkas yang tidak saya pisahkan, yaitu foto. Tepat tanggal 10 Agustus 2017 pihak museum membalas email yang berisi sebagai berikut:

Terima Kasih telah mendaftar untuk sukarelawan Napak Tilas Proklamasi. Kami akan menghubungi saudara/i untuk lebih lanjut.

Awal membaca email saya pikir saya tidak diterima karna isi pesan tidak langsung merujuk pada penerimaan, terlebih saya telah melakukan kesalahan karna pengiriman berkas yang kurang teliti. Saya kembali berserah diri seperti pengumuman volunteer sebelumnya. Alhamdulillah tepat beberapa saat saya tiba di rumah setelah pelatihan hari pertama WikiDPR, saya menerima panggilan telfon dengan nomor yang tidak dikenal. Saya angkat lalu saya diberitahukan untuk datang Senin, 14 Agustus 2017 ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi bertemu dengan Ibu Emma atau Ibu Santi. Sontak saya terkejut, lagi-lagi semua kebahagiaan ini nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kesempatan setelah beberapa kali diterima menjadi volunteer telah membuka mata saya untuk melihat dunia luar. Volunteer itu bukan hal yang membosankan, yang sebagian orang berpikir untuk apa capek-capek tanpa dibayar. Hello guys…relawan nggak dibayar bukan karna nggak bernilai dipandang sebelah mata, tapi karna relawan tak ternilai harganya. Saat jadi volunteer kalian bakal dapetin apa yang nggak pernah kalian dapetin sebelumnya, mulai dari teman, momen, lingkungan, pengalaman, bahkan networking. So, kalian harus merasakan sendiri sensasinya!

By the way, tanggal 14 Agustus 2017 saya memenuhi panggilan tersebut. Dari rumah saya ke stasiun Jatinegara, lalu naik kereta tujuan Jakarta Kota dan turun di stasiun Gondangdia. Awal saya turun di stasiun tersebut first impress saya adalah ini tempat crowded banget. Kendaraan semerawut, sampe-sampe saya kesulitan nemuin abang grab. Oiya untuk ongkos grab dari stasiun Gondangdia ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi itu Rp 5.000, murah banget kan? Udah gitu kita bisa lihat taman Menteng, taman Suropati, Yayasan Kanker Indonesia, pokoknya banyak lewatin tempat-tempat yang worth it! Tapi itu bukan lagi di jam kerja yaa, kalau di jam kerja bisa Rp 7.000 – Rp 8.000. Sesampainya di Museum saya disambut oleh Bapak Security dan ditanya ada keperluan apa, lalu saya jelaskan maksud dan tujuan saya. Bapak tersebut langsung mengantar saya ke dalam dan di sana saya melihat teman-teman lain yang sedang menunggu. Saat itu orang pertama yang saya kenal adalah Sarah. Sarah ini dari UIN jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kita ngobrol banyak sembari nunggu waktu yang masih lama, karna kita dateng kepagian. Enggak lama temen sekelas Sarah yang ikut kegiatan ini juga dateng, namanya Dwi dan Anin. Kita ngobrol-ngobrol sampe akrab. Sampai akhirnya tiba diujung acara, jam 10 kita diminta memasuki ruangan rapat para Staff. Di situ sudah tersedia laptop dan proyektor presentasi. 

Masing-masing volunteer dibagikan 4 set berkas. Berkas pertama mengenai denah Museum, kedua mengenai rundown acara, ketiga mengenai rincian kegiatan, dan keempat mengenai daftar nama dan kontak volunteer. Pas saya lihat daftar volunteer, you know what? Yup! Ternyata saya satu-satunya mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dari 20 volunteer yang diterima, sisanya ada sekitar 2-5 orang dalam satu kampus yang diterima, namun ada juga yang sama seperti saya. Di situ saya makin merasa bersyukur diberi kesempatan dalam event besar tahunan seperti ini. Oiya sampe lupa, temen sebelah saya di ruangan rapat ini ada Anang dari UNJ jurusan Sejarah dan kak Annabelle dari Trisakti. Di ruangan kita mendengarkan pemaparan rincian kegiatan masing-masing job desk volunteer. Kita juga disuguhkan snack dan minum. Setelah semua merasa jelas dengan job desknya, kita diperbolehkan mengelilingi musem untuk mengenal ruangan-ruangan yang ada di sana. Setelah itu kita disuguhkan makan siang. Setelah makan kita dibebaskan untuk langsung pulang atau masih ingin berkeliling. Saat itu saya, Sarah, Dwi, dan Anin memutuskan untuk langsung pulang karna mengingat rumah mereka yang jauh bangeettt. Sampai sini dulu cerita saya mengenai pengalaman pendaftaran volunteer hingga briefing hari pertama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Buat yang mau tau lebih lanjut kegiatannya seperti apa, let’scheck it out!

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Minggu, 20 Agustus 2017

Pelatihan WikiDPR #DayThree

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari ketiga WikiDPR tanggal 19 Agustus 2017. Pelatihan hari ini langsung dibuka dengan games, pemanasan yang bikin otak fresh. Gamesnya adalah menentukan bagian-bagian yang ada pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR. Lagi-lagi dibagi kelompok, saat itu saya sekelompok dengan kak Andre, Ane, Khairunisa, Bella, Afifah, Iqbal, Anggun. Kita dikasih lembaran kertas semacam kartu yang sudah bertuliskan bagian-bagian dari masing-masing AKD. Aturan permainannya adalah setiap kali MC mengambil gulungan kertas, MC akan menyebutkan clue jumlah kartu dan AKDnya. Saat itu saya kelompok 5 dan letaknya nan jauh di sana (pojokan). Jadi setiap kali kita tunjuk tangan nggak pernah kelihatan sama MC, sampe akhirnya kita kompakan bilang “kita ada di sini kak, jangan anggep nggak ada” sedih gimana gitu, sampe akhirnya kakak-kakak yang di belakang ngebela kita terus. Hikmahnya adalah untung kita nggak menang, karna games kali ini buat kelompok yang menang kena hukuman. Di situ kita semua langsung elus dada, ternyata ada hikmah kita nggak dianggep hahaha…

Kegiatan kedua adalah review tugas rangkuman rapat yang disampaikan oleh kakak-kakak editor. Pada sesi kali ini kakak pembicara membandingkan hasil rangkuman rapat yang mendekati benar dan rangkuman rapat yang salah fatal. Banyak yang bertanya mengenai tweet silang, misal anggota A berpendapat, lalu anggota B menanggapi, anggota A kembali menyanggah. Nah peserta menanyakan bagaimana harus menyusun tweet silang seperti itu. Semua pertanyaan dijawab dengan sangat jelas oleh kakak-kakak editor, walaupun masih banyak pertanyaan yang nggak tertampung karna dikejar waktu.

Disela-sela materi kita kembali simulasi live tweet. Namun kali ini pembaca pidato rapat lebih santai, walaupun tetep pada keribetan sendiri. Live tweet kali ini kita juga dikelompokkan langsung dengan PJ. Jadi hasil tweet kita langsung dikoreksi. Alhamdulillah tweet saya sudah benar kata kakak PJ, hanya salah pada spasi titik dua (..) pada lanjutan di awal kalimat. Katanya tidak perlu spasi, jadi seperti ini :..abcd.

Kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Adrian mengenai survival guide. Apa itu survival guide? Awal mendengarnya banyak orang memikiran hal yang aneh-aneh. Jadi survival guide ini adalah materi tentang gimana cara kita bertahan hidup di sana. Bukan bertahan hidup karna penuh tekanan yaa hahaha. Jadi kita diajarkan rute-rute untuk memasuki gedung DPR. Mulai dari kendaraan bermotor, transjakarta, kereta, dan mobil. Kita juga dikenalkan dengan yang namanya Pamdal, mereka adalah orang pertama yang akan kita temui di depan pintu masuk. Mereka akan memeriksa identitas setiap orang yang akan masuk ke gedung DPR. Oiya gedung DPR ini sendiri juga ada banyak, ada gedung Nusantara I, gedung Nusantara II, dan gedung penyu. Jadi materi survival guide ini sangat bermanfaat, khususnya buat para peserta yang belum pernah ke sana. Selain itu kita juga di kasih denah tempat kita bekerja di ruang persidangan.

Sumber: Pribadi

Kegiatan keempat adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Akmal selaku koordinator lapangan yang membahas mengenai Hak dan Kewajiban. Pembahasan kali ini bukan tentang hak dan kewajiban anggota DPR, tapi hak dan kewajiban kita sebagai relawan. Jadi kita bisa mendapatkan surat keterangan relawan jika kita sudah memenuhi minimal 10 kali live tweet dan 10 kali membuat rangkuman rapat. Jadi di sini kita benar-benar berlomba untuk bisa memenuhi syarat itu, karna maksimal satu ruangan rapat hanya bisa dihadiri 2 relawan. Dan pengisian jadwal diumumkan setiap malam jam 8 dengan sistem siapa cepat dia dapat.

Sumber: Pribadi

Taraaaa…momen yang paling ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Apa hayooo? Yup! Pembagian ID Card! Setelah kita menandatangani Pakta Integritas dan mendapatkan ID Card, tandanya kita sudah dinyatakan resmi menjadi Relawan WikiDPR Batch 11. Alhamdulillah perjuangan tak pernah mengkhianati hasil. Sesi berikutnya adalah foto perkelompok dengan PJ dan foto bersama seluruh relawan.  Ini dia penampakan kelompok saya beserta PJ. Ada kak Alba, Elcy, Syifa, kakak PJ, Afifah, saya, Rina, Bella, Nanda, Azzam, dan Riski. 

Kelompok Terbaik
Sumber: Kak Ratna

 Batch 11 Squad

Sumber: Kak Ratna

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pelatihan WikiDPR #DayTwo

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari kedua WikiDPR tanggal 13 Agustus 2017. Pelatihan diadakan di tempat yang sama dan naik kendaraan yang sama, bedanya tanpa sengaja saya ketemu temen seperjuangan di WikiDPR. Meskipun baru kenal di hari pertama karna sekelompok FGD, tapi kita serasa udah kenal lama, akrab gimana gitu hahaha…

Kegiatan pertama adalah pertanyaan mengenai tugas yang diberikan pada pelatihan hari pertama, yaitu kain penutup mata dan catatan komisi favorit beserta pimpinan dan anggotanya. Oiya setiap pertemuan kita dikasih tugas, tugasnya nggak berat kok tujuannya juga baik buat mempermudah kita ke depannya. Nah buat yang nggak bawa kain penutup mata tadi diminta maju ke depan, mereka dihukum untuk merangkai kata seperti sebelumnya. Tema request kali ini adalah radikal. Asli hukuman kali ini berhasil bikin ngakak semua peserta, susunannya itu yang wow banget hahaha

Setelah games, kita lanjut ke kegiatan kedua adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Ananda mengenai Makro Ekonomi. Ini materi yang bisa dibilang “saya” banget, karna berkaitan dengan latar belakang pendidikan saya. Materi ini paling gokil, paling banyak pertanyaan dan paling membuat mahasiswa berpikir kritis saat dijelaskan mengenai APBN. Pada materi kali ini kita kembali dibuat kelompok untuk FGD mengenai perhitungan cash flow. Kelompok saya saat itu ada Nanda, Aji, Khairunisa, Ken, Elcy, Anisa, satu lagi cowok tapi lupa nama dan orangnya yang mana. Semua kelompok diberikan selembar kertas anggaran-anggaran yang harus kita tentuin sendiri mana kas masuk dan mana kas keluar. Terus ada selembar kertas yang isinya total kas masuk, total kas keluar, total bersih arus kas, dan financing. Uniknya dari 8 kelompok nggak ada yang bener isinya, termasuk saya yang bidangnya Ekonomi dibuat terkecoh sama pos-pos kasnya. Dan lucunya, setelah semua selesai dan dibandingkan hasilnya, kata Tutornya “Kalian nggak perlu panik. Ini yang biasa terjadi di persidangan DPR saat membahas APBN”. Serentak semua peserta ketawa kalau ternyata kita lagi simulasi yang nantinya akan kita hadapkan saat meliput di persidangan hahaha

Sumber: Instagram @WikiDPR

Lanjut kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Marsya mengenai live tweet. Ini merupakan materi terpenting, karna ini pekerjaan utama seorang relawan WikiDPR. Kita diajarkan untuk penulisan format yang baik dan benar. Awal lihat formatnya sempat bingung sendiri karna ternyata lumayan rumit. Setelah itu juga ada simulasi, semua peserta hanya bisa tweeting apa yang mereka tangkap, karna pembacaan pidato rapatnya itu cepet bangeeett…setelah itu semua hasil tweet di review. Masih banyak peserta yang penulisan formatnya salah karna kesulitan untuk adaptasi, tapi juga nggak sedikit yang di review bagus sama editornya. Pokoknya ini momen buat melatih konsentrasi dan kesabaran.

Sumber: Instagram @WikiDPR

Berikutnya kegiatan keempat adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Ismi mengenai rangkuman rapat. Jadi setelah kita live tweet dan fokus di persidangan, tugas kita belum selesai sampai di situ. Setelah itu kita akan dikirim oleh pihak editor chipstory hasil twitting. Rangkuman rapat ini juga ada formatnya, nggak main kopas gitu aja dari chipstory. Serunya lagi diakhir rangkuman akan terlampir nama inisial kita yang nantinya bissa kita jadiin portofolio penunjang kerja. Belum lagi jika lolos ke tahap editor dan publikasi di web WikiDPR, itu bakal jadi kebanggaan tersendiri, khususnya saya yang termasuk minoritas dari semua jurusan para relawan WikiDPR. Acara nggak berakhir gitu aja, kali ini kita dikasih tugas lagi. Apa itu tugasnya? Yup! Kita diminta buat rangkuman rapat yang chipstorynya dikirim via email, kali ini kita udah dikelompokkan berdasarkan Penanggung Jawab (PJ). Jadi semua kesulitan saat kita mengerjakan rangkuman bisa kita tanya ke PJ. 

Sumber: Instagram @WikiDPR

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pelatihan WikiDPR #DayOne

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Pelatihan hari pertama WikiDPR tanggal 12 Agustus 2017. Pelatihan hari pertama ini diadakan di Jalan Ciasem I, Kebayoran Baru. Perjalanan dari rumah ke sana, saya naik kereta dari stasiun Jatinegara, lalu transit di stasiun Manggarai ke jalur 6 untuk naik kereta arah Depok-Bogor. Saya turun di stasiun Duren Kalibata. Dari stasiun kita bisa naik grab dengan tarif sekitar 10ribu (bukan jam sibuk) atau naik kopaja 57 dari pintu keluar sebelah kanan saat kita turun dari kereta. Perjalanan kurang lebih 20 menit, lalu turun di Woltermonginsidi. Dari situ masih harus berjalan kaki, sekitar 2km.

Sesampainya di sana baru beberapa orang yang udah dateng. Setelah nunggu 30 menitan (maklum kepagian haha) acara baru dimulai. Acara dibawakan oleh kak Marsya dan kak Marwan. Kegiatan pertama adalah introduce yourself, kita diminta sebutkan nama, asal kampus, jurusan, dan darimana tau informasi WikiDPR. Setelah semuanya selesai, kita lanjut games, kata kakak-kakaknya supaya nggak hanya kenalan formal tapi masing-masing juga jadi kenal lebih jauh (jangan kebablasan yak, bisa cinlok yang ada wkwk).

Games pertama dibagi menjadi sepuluh kelompok, aturan permainannya adalah peserta harus menyusun barisannya dari rendah ketinggi dan mengubah posisi banjar dari kanan menjadi kiri tanpa ada suara dengan waktu yang singkat. Games kedua masih dengan kelompok yang sama, namun aturannya barisan disusun sesuai ukuran sepatu terkecil sampai terbesar lagi-lagi tanpa suara dan hanya boleh dengan isyarat. Games ketiga, ini games yang cukup ribet, aturannya barisan harus disusun sesuai dengan jumlah abjad huruf nama masing-masing dari terdikit sampai terbanyak. Di games ini terjadi kericuhan, karna waktunya yang sedikit, kita dibuat sibuk ngitungin abjad haha. Sayangnya kelompok saya kalah, kami dihukum maju ke depan dan harus merangkai kata dengan tema yang disebutkan teman-teman, setelah 2 kali percobaan kita nggak berhasil, akhirnya tema ketiga tentang bully, kita baru bisa lolos dan dikasih duduk. Oiya satu tim saya itu ada Hellen, Silvia, Icha, kak Tita, dan Rio. Cukup sukses bikin ngakaknya di pembukaan acara hahaha…

Kegiatan kedua adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Narwastu mengenai pengenalan apa itu WikiDPR, latar belakang didirikannya, siapa foundernya, apa visi dan misi, serta proses kerja para relawan.

Sumber: Instagram @WikiDPR

Setelah itu kita disuguhkan snack dan minum sebelum lanjut ke materi berikutnya. Kegiatan ketiga adalah pemberian materi yang disampaikan oleh kak Marwan mengenai pengetahuan dasar tentang DPR. Mulai dari Alat Kelengkapan Dewan (AKD), bagian-bagian yang ada pada komisi I hingga komisi XI, 4 fungsi DPR, dan khususnya membahas salah satu fungsi DPR sebagai badan legislasi. Setelah materi ini kita dibenruk kelompok baru. Tebak hayoo untuk apa?

Sumber: Instagram @WikiDPR

Yup! Kali ini bukan untuk games, tapi Focus Group Discussion (FGD). Menurut saya ini momen yang paling menarik. Why? Karena masing-masing anggota tim diminta untuk mengajukan RUU yang idenya murni dari apa yang kita pikirkan dan terjadi disekitar kita. Satu tim 8 orang, tim saya terdiri dari Andre, Nanda, kak Fajri, Hadi, kak Rey, Rahmat, dan kak Widia. Ceweknya limited edition, karna hanya ada saya dan kak Widia hahaha…

Dari 8 orang tersebut kita diminta untuk memprioritaskan 3 RUU yang akan kita ajukan. Alhamdulillah RUU saya salah satunya, mungkin karna saya mengangkat tema yang saat itu sedang marak diperbincangkan, yaitu kasus bullying. Masing-masing kelompok menyebutkan RUU rancangannya dan menjelaskan alasan 3 prioritas RUU yang dipilih, yang menarik di sini adalah saya sempat kaget mendengar pernyataan RUU yang dibuat oleh beberapa kelompok. Mereka benar-benar mengambil tema yang bahkan saya bertanya-tanya, “ternyata gitu toh…”. Saya jadi belajar banyak hal di sini, baru satu hari pelatihan saya sudah mendapat banyak manfaat, mulai dari sekitar 70 teman dari seluruh Universitas di Jabodetabek, bahkan ada yang di luar Jabodetabek, saya dapet ilmu yang nggak saya dapet di perkuliahan, dan serunya lagi saya jadi tau kehidupan nyata para anggota DPR sekaligus rekam jejak kinerja mereka. Pokoknya masih banyak lagi pengalaman berharga yang nggak bisa kalian dapat dimanapun.

Sumber: Instagram @WikiDPR
Buat yang kepo mengenai proses pendaftaran dan perjuangan saya bisa ada di sini, bisa dicek di sini let's join

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Proses Pendaftaran WikiDPR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran WikiDPR. Awalnya saya tau informasi WikiDPR melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”, “oprec”, “open recruitment”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui akun instagram dan twitternya. Setelah mempelajari lebih jauh, saya mulai coba mencari cerita pengalaman-pengalaman para volunteer batch sebelumnya. Hasilnya membuat saya semakin tertarik untuk ikut bergabung. Saat itu pendaftaran dibuka sejak tanggal 7 Juli – 7 Agustus 2017. Berhubung saya baru mengetahui informasi tersebut H-3, jadi saya baru bisa memenuhi semua form setelah H-1. For more info, click wikidpr.org 

Sumber: Instagram @WikiDPR
Pada website tertera informasi bahwa hasil seleksi akan diumumkan pada tanggal 8 Agustus 2017 dan akan dihubungi melalui email dan sms. Seharian saya harap-harap cemas, sampe jam 17:00 belum juga ada kabar. Saya hanya bisa berserah diri, saya berpikir mungkin belum rejeki. Namun Allah SWT punya rencana lain. Alhamdulillah sekitar jam 20:00 saya dihubungi oleh kak Indah selaku Co-Founder dan kak Akmal selaku Koordinator Lapangan WikiDPR. Saya dinyatakan telah diterima sebagai Relawan WikiDPR Angkatan ke-11. Saat mendapat pesan melalui email dan sms rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Setelah jatuh bangun mencoba magang kesana kemari tapi semua tempat magang sudah penuh dan nggak ada yang available untuk jadwal liburan saya. Selain itu, usaha untuk melamar kerja mulai dari full time, part time, sampai freelance. Sayangnya setiap kali mendapat panggilan, saya masih UAS di awal Agustus, sedangkan mereka meminta saya untuk mulai bekerja di awal bulan. Setelah semua perjuangan yang saya coba, saya tetap berusaha dan selalu berpikir “Ingin saya isi apa liburan saya kali ini?”, karna saya selalu merasa sayang jika tidak memanfaatkan waktu 4 minggu untuk kegiatan bermanfaat.  Tanpa patah semangat saya mencoba untuk mendaftar lowongan volunteer. Alhamdulillah saya diterima semuanya dengan seleksi yang cukup menegangkan. Sejak itu saya berpikir, Allah SWT selalu punya rencana yang indah untuk kita. Bahkan yang nggak kita bayangkan sekalipun. Selalu bersyukur adalah kunci utamanya…. Keep learn and share