Jumat, 07 November 2014

Keindahan Kreasi Manusia

Kerajinan Anyaman

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan saya kali ini akan membahas mengenai salah satu keindahan kreasi manusia, yaitu anyaman. Kerajinan anyaman merupakan salah satu kekayaan seni tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kerajinan ini sudah ada sejak lama yang telah lahir di kalangan masyarakat Indonesia dengan berbagai ragam dan fungsi.

Pada awal perkembangannya, kerajinan anyaman hanya berbentuk sederhana dan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun saat ini, kerajinan anyaman telah berkembang pesat, seiring berkembangnya zaman, kerajinan anyaman saat ini telah berkembang menjadi sebuah kerajinan yang digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga, hiasan, maupun kebutuhan lainnya.

Kerajinan anyaman yang akan saya bahas kali ini adalah kerajinan anyaman yang terbuat dari kertas, kerajinan yang pernah saya pelajari saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Walaupun kerajinan ini sudah lama sekali saya pelajari, namun saya masih ingat cara membuat kerajinan anyaman ini. Karena saat itu saya sangat menyukai seni kreasi ini. Hingga saya membuat lebih dari satu anyaman dari yang telah ditugaskan di sekolah. Namun sangat disayangkan saya tidak bisa menunjukkan gambar langkah-langkah dalam membuat kerajinan ini, karena saat itu saya tidak mendokumentasikannya.


Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:
  1. Kertas buffalo 2 buah atau lebih dengan warna berbeda sesuai selera
  2. Gunting
  3. Cutter/silet
  4. Penggaris Besi
  5. Pensil
  6. Lem 

Langkah-langkah yang harus dilakukan:

  1. Siapkan 2 buah kertas buffalo berukuran A4 atau F4
  2. Kertas buffalo pertama
    • Beri tanda garis horizontal pada kertas buffalo dengan menggunakan pensil sesuai dengan motif yang akan dibuat. Saat itu saya mengukurnya kurang lebih berjarak 1 cm.
    • Gunting kertas buffalo sesuai ukuran yang telah ditentukan, lalu menjadikannya potongan kertas kecil-kecil.

  1. Kertas buffalo kedua
    • Beri tanda garis vertikal pada kertas buffalo dengan menggunakan pensil. Ukur jarak yang sama dengan sebelumnya, kurang lebih berjarak 1 cm.
    • Sisakan setiap sisinya (kanan, kiri, atas, bawah) kurang lebih 2 cm.
    • Cutter/silet garis yang telah diberikan tanda, potongan jangan sampai melebihi tepi batas kanan, kiri, atas dan bawah setiap sisinya.

  1. Dalam membuat kerajinan anyaman ini sendiri terdapat beberapa cara, diantaranya dengan cara membuat pola di atas kertas lukis, membuat pola dengan bantuan komputer, atau dengan mengikuti rumus yang  sudah ada. Namun yang saya pelajari saat itu adalah cara menganyam dengan menggunakan rumus. Rumus ini sendiri bisa dicari di internet sesuai motif yang diinginkan.

Menganyam dengan menggunakan rumus perlu memperhatikan kapan dan berapa bilah (kertas) horizontal masuk dan keluar dari bilah (kertas) vertikal.



Keterangan:
  • Tanda plus adalah tanda yang menunjukkan bahwa kertas bilah kecil-kecil yang berbentuk horizontal diselipkan ke luar.
  • Tanda negatif adalah tanda yang menunjukkan bahwa kertas bilah kecil-kecil yang berbentuk horizontal diselipkan ke dalam.

Seperti inilah hasil kerajinan anyaman sesuai rumus yang terdapat di atas.




Kerajinan anyaman ini tidak hanya dipelajari di sekolah saya, namun kerajinan anyaman kertas ini juga dipelajari di sekolah adik sepupu kembar saya di Jogja. Berikut ini merupakan hasil anyaman "Nama Saya" yang dihadiahkan oleh adik sepupu kembar saya.


Puisi Cinta

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Cinta Tulus
Karya: Utami Nur Hidayati

Setiap katanya adalah tombak semangat hidupku
Jerih payahnya adalah jalan menuju suksesku
Cinta dan kasih sayangnya begitu tulus
Selembut sutra dan seputih kapas

Ya…mereka adalah Ibu dan Ayahku
Sosok yang sangat aku kagumi dalam hidupku
Bagai berlian yang tak ternilai harganya
Bagai mentari yang selalu bersinar memancarkan kehangatan

Ibu yang telah mempertaruhkan nyawanya hingga aku dapat terlahir di dunia ini
Ibu yang telah menjadi orang tua, guru, sekaligus teman sejatiku
Ibu yang telah membesarkanku hingga aku seperti sekarang ini
Ibu yang tak pernah bosan menasihatiku

Ayah yang telah mengajariku arti hidup ini
Ayah yang merupakan sosok terang dalam hidupku
Ayah yang telah mendidikku hingga aku menjadi anak yang berbakti
Ayah yang tak pernah lelah meluangkan waktunya untuk menjemputku


Seketika semua beban yang kurasakan sirna
Saat aku kembali ke rumah
Saat aku kembali bertemu mereka
Melihat mereka menyambutku dengan seuntai ketulusan

Mereka begitu berarti untukku
Cinta dan kasihnya tak pernah lekang oleh waktu
Walau sering sikap dan perilakuku menyakiti hati mereka
Walau sering tersilap kata yang tak sepantasnya mereka dengar

Namun….
Mereka tetap menyayangiku setulus hati
Mereka mencintaiku dengan caranya
Mereka adalah penyemangat hidupku

Rasa lelah yang kurasakan
Tak sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan
Perjuangan yang kujalankan
Belum berbuah seperti yang mereka harapkan

Ibu, Ayah…
Aku bangga memiliki orang tua seperti Ibu dan Ayah
Aku bersyukur telah menjadi bagian dari keluarga kecil ini
Aku akan berjuang untuk menjadi seseorang yang kalian harapkan

Kisah dibalik puisi:
Puisi ini saya persembahkan untuk Ibu dan Ayah saya yang telah membesarkan saya dengan penuh cinta, kasih sayang, dan ketulusan. Puisi ini menceritakan kisah yang saya rasakan saat ini, saat saya baru merasakan rasanya berpergian (kuliah) jauh dari rumah. Saat saya merasakan waktu yang saya habiskan bersama orang tua tidak lagi seperti dulu. Dimana dulu saya bisa bertemu mereka lebih lama, bisa berbincang sepuasnya, bahkan bisa merasakan kasih sayang lebih yang selalu mereka utarakan melalui perhatiannya.

Sekarang saya baru menyadari, bahwa rasa lelah yang saya rasakan setiap kali pulang-pergi dengan jarak yang lumayan jauh, tidak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk bisa membiayai kuliah saya dan kakak saya.