Kamis, 18 September 2014

Benda Kesayangan

Berbicara mengenai benda kesayangan, hampir semua orang pastinya punya benda kesayangan. Baik itu pemberian maupun hasil kerja keras sendiri. Saya pribadi lebih ke poin pertama. Kenapa eh kenapa? Karena saya masih sekolah, belum punya banyak uang untuk membeli sesuatu yang saya inginkan. Beli benda kesayanganku ini nggak bisa di sembarang tempat loh.... Karena benda kesayangan ini hanya dijual di salah satu toko di Yogyakarta.

Benda kesayangan saya adalah potong kain yang biasa dianggap orang sampah. Saya juga enggak tau seburuk apa pandangan orang mengenai kain yang saya miliki, walau saya tau kain ini memang sudah tidak ada bentuknya. Tidak sedikit yang menganggap saya aneh. So? This is my life!

Penasaran ingin melihat wujud benda kesayangan saya seperti apa?

Taraaaaa….


Ini dia wujud benda kesayangan saya yang sangat-sangat setia menemani saya lewati hari-hari yang penuh makna. Unik kan? Atau aneh? Ada kisah dibalik benda kesayangan saya ini, ya walaupun udah nggak jelas bentuknya tetap saja benda ini salah satu faktor yang dapat membuat saya tertidur pulas dalam hitungan menit. Jadi, udah tau dong kenapa potongan kain yang sudah tidak ada bentuknya ini menjadi benda kesayangan saya? Yups! Karena tanpa benda ini saya akan sulit memejamkan mata dan merasa terasingkan saat berbaring di atas kasur. Katanya, waktu saya kecil. Setiap saya pulang sekolah, yang saya cari ya hanya kucing dan benda kesayangan saya ini. Bahkan, sampai saat ini masih seperti itu, walau tak lagi dengan kucing saya yang dulu.

Awalnya potongan kain ini adalah kain utuh, tetapi karena terlalu sering digunakan dan masa berlakunya bisa dibilang sudah exp, makanya bahan kain ini sudah melapuk dan menjadi sangat mudah sobek saat memegangnya. Dari sobekan-sobekan itulah, saya susun menjadi potongan kain yang bisa dibilang kain percah.

Jangan lihat bentuknya tapi lihat fungsinya....
Dengan keadaan benda kesayangan saya yang seperti ini, bukan berarti saya tidak punya kain yang lebih baik dari ini loh! Sebenarnya ada kain yang lebih mulus. Hanya saja, saya tidak terlalu suka dengan kain baru yang wanginya masih wangi....ya gitu, (wangi-wangi pabrik gimana gitu) hehe. ^_^

Coba lihat! Masih terlihat seperti baru, kan?


Pernah suatu ketika, saya dan keluarga besar berwisata ke Pantai Baron, Yogyakarta. Saat itu, saya dan keluarga beristirahat di tepi pantai, menikmati indahnya panorama alam, bermain air, hingga merasakan hangatnya kebersamaan dalam sejuknya angin pantai. Sungguh nikmat yang patut disyukuri.

Setelah kami puas bermain dan beristirahat. Kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Kukup yang jaraknya tak jauh dari pantai sebelumnya. Di sana kami asik mencari kerang atau ece, hingga senja menjelang.

Singkat cerita. Sepulangnya berwisata, saya kelimpungan mencari benda kesayangan saya. Ternyata eh ternyata, semua baru sadar, kalau benda kesayangan saya itu ketinggalan di Pantai Baron. Sungguh.... Saat itu rasanya tak karuan. Saya terus memikirkan, apakah saya bisa tidur atau tidak? Dan jawabannya adalah.... Saya bertahan dengan keadaan mata yang tidak dapat terpejam.
Akhirnya, keesokan harinya saya dibelikan kain yang sama dengan motif yang sama dan tempat pembelian yang sama.

Sejak saat itu, saya jadi lebih menjaga benda kesayangan saya ini. Karena nggak mau kejadian yang sama terulang kembali. Demikian kisah saya dengan benda kesayangan saya. Saya nantikan kisah seru lainnya mengenai benda kesayangan kalian. Silahkan ceritakan di kolom komentar. Terimakasih untuk ketersediaan waktunya telah membaca postingan ini. ^_^

"Diikutsertakan dalam event Giveaway Wedges, Kaos dan Buku di www.argalitha.blogspot.com"