Senin, 21 Agustus 2017

Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Postingan kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer “Napak Tilas Proklamasi. Awalnya saya tau informasi volunteer ini melalui search engine di instagram dengan keyword “volunteer”. Lalu tertangkap sebuah flyer yang sedang open recruitment volunteer. Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Setelah dilihat memenuhi syarat, saya mulai coba mengirim semua keperluan yang dibutuhkan. Oiya untuk kegiatan kali ini diadakan oleh pihak Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Sumber: Instagram Pak Jaka

Batas waktu pendaftaran sebelum tanggal 10 Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 8 Agustus 2017, namun saya mengirim ulang berkas pada tanggal 9 Agustus 2017 karna ada satu berkas yang tidak saya pisahkan, yaitu foto. Tepat tanggal 10 Agustus 2017 pihak museum membalas email yang berisi sebagai berikut:

Terima Kasih telah mendaftar untuk sukarelawan Napak Tilas Proklamasi. Kami akan menghubungi saudara/i untuk lebih lanjut.

Awal membaca email saya pikir saya tidak diterima karna isi pesan tidak langsung merujuk pada penerimaan, terlebih saya telah melakukan kesalahan karna pengiriman berkas yang kurang teliti. Saya kembali berserah diri seperti pengumuman volunteer sebelumnya. Alhamdulillah tepat beberapa saat saya tiba di rumah setelah pelatihan hari pertama WikiDPR, saya menerima panggilan telfon dengan nomor yang tidak dikenal. Saya angkat lalu saya diberitahukan untuk datang Senin, 14 Agustus 2017 ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi bertemu dengan Ibu Emma atau Ibu Santi. Sontak saya terkejut, lagi-lagi semua kebahagiaan ini nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kesempatan setelah beberapa kali diterima menjadi volunteer telah membuka mata saya untuk melihat dunia luar. Volunteer itu bukan hal yang membosankan, yang sebagian orang berpikir untuk apa capek-capek tanpa dibayar. Hello guys…relawan nggak dibayar bukan karna nggak bernilai dipandang sebelah mata, tapi karna relawan tak ternilai harganya. Saat jadi volunteer kalian bakal dapetin apa yang nggak pernah kalian dapetin sebelumnya, mulai dari teman, momen, lingkungan, pengalaman, bahkan networking. So, kalian harus merasakan sendiri sensasinya!

By the way, tanggal 14 Agustus 2017 saya memenuhi panggilan tersebut. Dari rumah saya ke stasiun Jatinegara, lalu naik kereta tujuan Jakarta Kota dan turun di stasiun Gondangdia. Awal saya turun di stasiun tersebut first impress saya adalah ini tempat crowded banget. Kendaraan semerawut, sampe-sampe saya kesulitan nemuin abang grab. Oiya untuk ongkos grab dari stasiun Gondangdia ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi itu Rp 5.000, murah banget kan? Udah gitu kita bisa lihat taman Menteng, taman Suropati, Yayasan Kanker Indonesia, pokoknya banyak lewatin tempat-tempat yang worth it! Tapi itu bukan lagi di jam kerja yaa, kalau di jam kerja bisa Rp 7.000 – Rp 8.000. Sesampainya di Museum saya disambut oleh Bapak Security dan ditanya ada keperluan apa, lalu saya jelaskan maksud dan tujuan saya. Bapak tersebut langsung mengantar saya ke dalam dan di sana saya melihat teman-teman lain yang sedang menunggu. Saat itu orang pertama yang saya kenal adalah Sarah. Sarah ini dari UIN jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kita ngobrol banyak sembari nunggu waktu yang masih lama, karna kita dateng kepagian. Enggak lama temen sekelas Sarah yang ikut kegiatan ini juga dateng, namanya Dwi dan Anin. Kita ngobrol-ngobrol sampe akrab. Sampai akhirnya tiba diujung acara, jam 10 kita diminta memasuki ruangan rapat para Staff. Di situ sudah tersedia laptop dan proyektor presentasi. 

Masing-masing volunteer dibagikan 4 set berkas. Berkas pertama mengenai denah Museum, kedua mengenai rundown acara, ketiga mengenai rincian kegiatan, dan keempat mengenai daftar nama dan kontak volunteer. Pas saya lihat daftar volunteer, you know what? Yup! Ternyata saya satu-satunya mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dari 20 volunteer yang diterima, sisanya ada sekitar 2-5 orang dalam satu kampus yang diterima, namun ada juga yang sama seperti saya. Di situ saya makin merasa bersyukur diberi kesempatan dalam event besar tahunan seperti ini. Oiya sampe lupa, temen sebelah saya di ruangan rapat ini ada Anang dari UNJ jurusan Sejarah dan kak Annabelle dari Trisakti. Di ruangan kita mendengarkan pemaparan rincian kegiatan masing-masing job desk volunteer. Kita juga disuguhkan snack dan minum. Setelah semua merasa jelas dengan job desknya, kita diperbolehkan mengelilingi musem untuk mengenal ruangan-ruangan yang ada di sana. Setelah itu kita disuguhkan makan siang. Setelah makan kita dibebaskan untuk langsung pulang atau masih ingin berkeliling. Saat itu saya, Sarah, Dwi, dan Anin memutuskan untuk langsung pulang karna mengingat rumah mereka yang jauh bangeettt. Sampai sini dulu cerita saya mengenai pengalaman pendaftaran volunteer hingga briefing hari pertama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Buat yang mau tau lebih lanjut kegiatannya seperti apa, let’scheck it out!

Keep learn and share

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar