Kamis, 13 April 2017

Tugas Etika Bisnis 2

ANALISIS PRODUK KONSUMSI SEHARI-HARI
Saat ini kesadaran minum susu di Indonesia terbilang masih rendah dibandingkan negara-negara lain. Salah satu penyebabnya adalah adanya anggapan bahwa susu hanya penting saat bayi. Salah satu dokter spesialis anak membantah pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa susu dapat diberikan untuk seluruh usia. Terlebih di usia anak-anak dan remaja agar pertumbuhannya optimal. Produk susu yang masih menjadi market leader di Indonesia adalah ***ra mi**. Susu ini adalah susu cair segar berkualitas tinggi yang memiliki cita rasa terbaik diantara produk susu cair lainnya karena berasal dari kesegaran dan kemurnian bahan dasar susunya.

Susu ini diproduksi oleh PT U***. Pada periode awal pendirian, Perseroan hanya memproduksi susu yang pengolahannya dilakukan secara sederhana. Namun pada pertengahan tahun 1970an Perseroan mulai memperkenalkan teknologi pengolahan secara UHT (Ultra High Temperature) dan teknologi pengemasan dengan kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material). Perseroan merupakan pelopor penggunaan proses UHT dan teknik pengemasan aseptik di industri minuman di Indonesia.

Sumber: Milk

Distribusi dan Pemasaran
Perseroan memasarkan dan menjual hasil produksinya melalui berbagai jalur, seperti melalui pengecer modern (supermarket, hypermarket, minimart, dan toko-toko kelontong), pengecer tradisional (pengecer independen kecil), pedagang grosir, serta berbagai institusi di dalam negeri. Disamping itu, Perseroan juga memasarkan dan menjual hasil produksinya ke beberapa negara di Asia seperti Brunei Darussalam, Singapura, Korea Selatan, Kamboja, China, dan beberapa negara di semenanjung Arab, serta Australia dan Amerika Serikat.

Pemasaran produk ini tidak hanya melalui banner-banner, melainkan pada media cetak maupun elektronik. Salah satu media elektronik yang digunakan Perseroan untuk memasarkan produknya adalah melalui iklan di TV dan website. Pada pemasaran melalui website ini, Perseroan menyertakan artikel-artikel tentang produknya, seperti artikel mengenai alasan susu UHT lebih baik dari produk lain dan artikel-artikel lain yang dapat meningkatkan daya beli konsumen. Perseroan juga menyertakan video tentang pabrik dan proses produksinya. Video ini dapat membuat konsumen seakan-akan sedang mengunjungi pabrik dan melihat langsung proses produksi. Dengan begitu diharapkan Perseroan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, agar konsumen tidak beralih pada produk lain yang sejenis.

 Sedangkan untuk pemasaran melalui iklan di TV, Perseroan melakukan cara lain untuk bisa mengangkat citra produknya dengan mengadakan program aktivitas “Shake to Care”. Program ini dilakukan dengan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk memasarkan produknya. Shake to Care merupakan bagian dari kampanye “Make Your Move” yang memiliki visi meningkatkan kebiasaan minum susu remaja di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu wujud kepedulian Perseroan terhadap fakta minimnya konsumsi susu di Indonesia dibandingkan negara lain. Tujuan lain dari program ini adalah mengajak remaja untuk berkontribusi pada sesama dengan cara yang unik dan menyenangkan. Remaja dapat berpartisipasi dengan membeli milkshake di bus ***ra mi** dan melakukan aksi shake (menari) dengan menggunakan teknologi VR 360, yang nantinya setiap gerakan akan dikonversikan dengan sejumlah uang yang akan disalurkan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) dan Indonesia Mengajar. Dengan adanya aksi ini diharapkan semakin banyak remaja yang minum susu sehingga nutrisi tubuh terpenuhi. Selain itu, kegiatan Shake to Care memperlihatkan kepada remaja bahwa untuk membantu sesama, mereka dapat melakukan hal-hal yang mudah dan menyenangkan. Produk ini berhasil mempertahankan reputasinya sebagai market leader susu cair di Indonesia dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, diantaranya pemasaran iklan dengan konsep yang menarik dan harga yang sangat kompetitif untuk bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Selain itu, Perseroan juga tidak berhenti berinovasi untuk memproduksi minuman lain dan meningkatkan mutu serta kualitasnya.

Proses Produksi
Bahan Dasar
Coklat             : Susu segar, gula, bubuk coklat, stabilizer, rasa coklat 
Strawberry      : Susu segar, gula, buah strawberry, rasa strawberry, pewarna carmine (Cl 75470) 
Mocca             : Susu segar, gula, rasa mocca, pewarna alami caramel

Bahan-bahan yang terkandung dalam kemasan dapat dipastikan tidak mengandung bahan berbahaya, karena bahan baku berasal dari susu sapi segar berkualitas yang diolah dengan menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature). Susu disterilkan dengan cara dipanaskan pada temperatur ± 140ÂșC selama 3-4 detik. Dengan teknologi pengolahan UHT ini maka produk-produk minuman menjadi steril karena seluruh bakteri-bakteri yang ada, baik bakteri yang menimbulkan penyakit maupun bakteri yang merusak minuman, menjadi terbunuh. Di sisi lain, proses UHT ini tidak akan merusak atau mengurangi secara berlebihan nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam minuman. Selanjutnya produk minuman yang sudah steril ini dikemas dalam kemasan yang terdiri dari 6 lapisan karton. Keenam lapisan karton ini terdiri dari lapisan polyethylene plastic, allumunium foil, dan kertas untuk melindungi dari sinar ultra violet, udara, dan bakteri yang mungkin akan mengkontaminasi susu. Produk ini mengandung keseimbangan nutrisi baik dari protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral seperti kalsium, magnesium, dan forsfor. Vitamin yang terkandung meliputi vitamin A 25%,vitamin C 10%, vitamin D3 30%, vitamin K 6%, vitamin B1 30%, vitamin B2 25%, vitamin B3 15%, vitamin B5 10%, vitamin B6 20%, vitamin B12 25%. Dengan bahan baku berkualitas dan pengolahan berteknologi tinggi, Perseroan menjamin keamanan produk mulai dari proses pengolahan bahan baku hingga pengemasan.

Sumber Daya Manusia
Menurut Perseroan, sumber daya manusia merupakan mitra kerja yang menjadi faktor penentu keberhasilan Perseroan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan peningkatan kemampuan dan profesionalisme SDM, serta pendayagunaannya secara optimal. Perseroan selalu menempatkan karyawannya sesuai dengan bidang dan keahliannya. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat bekerja sepenuh hati tanpa merasa terpaksa. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme SDM ini dilakukan melalui suatu program pendidikan dan pelatihan secara reguler, baik yang dilakukan secara internal (in-house training) maupun secara eksternal di luar Perseroan. Selain itu, penghargaan yang diperoleh Perseroan senantiasa didedikasikan untuk karyawan yang telah berkontribusi maksimal. Ini dilakukan sebagai simbol perhatian atasan kepada bawahan, agar memotivasi kerja karyawan.

Financial
Keuntungan yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya berfluktuatif. Berdasarkan informasi laporan keuangan terakhir, Perseroan mengalami peningkatan laba penjualan bersih sebesar 11,91%. Hal ini karena Perseroan meningkatkan produksinya pada periode bersangkutan. Perseroan sendiri tidak mencantumkan harga yang digunakan untuk mengukur laba dalam penyajian laporan keuangan, dikarenakan harga di pasaran sangat variatif tergantung letak wilayah geografis konsumen dan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.

Berkaitan dengan Immoral, Amoral, dan Moral
Perseroan baru-baru ini dikabarkan mengalami kendala sehubungan dengan kesejahteraan Sumber Daya Manusianya. Berdasarkan sebuah informasi yang terlansir di beberapa media elektronik menyampaikan bahwa ratusan karyawan PT ULTJ mengadakan aksi demo mogok kerja pada Senin (6/2/2017). Para pekerja meminta pengkajian ulang PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dan COS (Cash of Sistem) yang dibayarkan oleh karyawan yang bergabung dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Para pekerja merasa keberatan perihal sistem pungutan iuran COS yang dibayarkan secara manual dan mereka merasa kecewa karena adanya diskriminasi upah antara operasional staf dan non staf, meskipun pekerjaan yang dilakukan sama. Kasus tersebut menunjukkan bahwa Perseroan (pelaku bisnis) telah melakukan tingkatan terendah dalam model etika bisnis yaitu Immoral. Berkaitan dengan Immoral, Perseroan memanfaatkan kelemahan serta kelengahan para pekerja untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Manajemen Perseroan bertindak tidak adil dengan melanggar perjanjian yang disepakati bersama dan merugikan para pihak pekerja dengan dilakukannya pungutan iuran COS secara manual. Untuk menyelesaikan kasus ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjadi penengah antar kedua belah pihak, hingga keduanya menyepakati untuk melakukan perundingan PKB pada pertengahan Februari dan terkait tuntutan pemotongan iuran anggota SPSI, masing-masing pekerja yang menjadi anggota SPSI akan membuat surat kuasa pemotongan upah di hadapan notaris, PUK SPSI PT U***, dan manajemen PT U***. Setelah ada surat kuasa, maka pemotongan upah untuk iuran SPSI dilakukan perusahaan sejak Januari 2017. Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Disnakertrans Kabupaten Bandung Barat menekankan, tidak ada pemaksaan yang akan dilakukan perusahaan kepada pihak karyawan dalam hal pembuatan surat kuasa pemotongan upah anggota SPSI itu oleh siapapun.

Sumber
U***. 2015. Laporan Tahunan Perusahaan. Bandung: Bursa Efek Indonesia.
Mujahidin, Mumu. 2017. 700 Karyawan PT U*** Menggelar Aksi Mogok Kerja. Bandung: Tribun Jabar.
Husodo, Hendro Susilo. 2017. 700 Karyawan U*** Berunjuk Rasa. Bandung: Pikiran Rakyat.
Permana, NH. Diskriminasi Upah, Ratusan Karyawan PT U***Mogok Kerja. Bandung: KBK News.
Pradana, Whisnu. 2017. Ratusan Karyawan PT U*** Demo, Ini Tuntutannya. Bandung: Galamedia News.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar