Assalamualaikum Wr. Wb.
Postingan
kali ini saya akan membahas tentang Proses Pendaftaran Volunteer
“Napak Tilas Proklamasi”.
Awalnya saya tau informasi volunteer
ini melalui search engine di
instagram dengan keyword “volunteer”.
Lalu tertangkap sebuah flyer yang
sedang open recruitment volunteer.
Saya langsung mencari tau melalui website resminya. Setelah dilihat memenuhi
syarat, saya mulai coba mengirim semua keperluan yang dibutuhkan. Oiya untuk
kegiatan kali ini diadakan oleh pihak Museum
Perumusan Naskah Proklamasi.
Sumber: Instagram Pak Jaka
Batas
waktu pendaftaran sebelum tanggal 10
Agustus 2017. Saya mengirim email tanggal 8 Agustus 2017, namun saya mengirim ulang berkas pada tanggal 9 Agustus 2017 karna ada satu berkas
yang tidak saya pisahkan, yaitu foto. Tepat tanggal 10 Agustus 2017 pihak museum membalas email yang berisi sebagai
berikut:
Terima Kasih telah mendaftar untuk
sukarelawan Napak Tilas Proklamasi. Kami akan menghubungi saudara/i untuk lebih
lanjut.
By the way, tanggal 14 Agustus 2017 saya memenuhi panggilan
tersebut. Dari rumah saya ke stasiun Jatinegara, lalu naik kereta tujuan
Jakarta Kota dan turun di stasiun Gondangdia. Awal saya turun di stasiun
tersebut first impress saya adalah
ini tempat crowded banget. Kendaraan
semerawut, sampe-sampe saya kesulitan nemuin abang grab. Oiya untuk ongkos grab
dari stasiun Gondangdia ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi itu Rp 5.000,
murah banget kan? Udah gitu kita bisa lihat taman Menteng, taman Suropati,
Yayasan Kanker Indonesia, pokoknya banyak lewatin tempat-tempat yang worth it! Tapi itu bukan lagi di jam
kerja yaa, kalau di jam kerja bisa Rp 7.000 – Rp 8.000. Sesampainya di Museum
saya disambut oleh Bapak Security dan
ditanya ada keperluan apa, lalu saya jelaskan maksud dan tujuan saya. Bapak
tersebut langsung mengantar saya ke dalam dan di sana saya melihat teman-teman
lain yang sedang menunggu. Saat itu orang pertama yang saya kenal adalah Sarah.
Sarah ini dari UIN jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kita ngobrol banyak
sembari nunggu waktu yang masih lama, karna kita dateng kepagian. Enggak lama
temen sekelas Sarah yang ikut kegiatan ini juga dateng, namanya Dwi dan Anin.
Kita ngobrol-ngobrol sampe akrab. Sampai akhirnya tiba diujung acara, jam 10
kita diminta memasuki ruangan rapat para Staff. Di situ sudah tersedia laptop dan
proyektor presentasi.
Masing-masing volunteer dibagikan 4 set berkas.
Berkas pertama mengenai denah Museum, kedua mengenai rundown acara, ketiga mengenai rincian kegiatan, dan keempat
mengenai daftar nama dan kontak volunteer.
Pas saya lihat daftar volunteer, you know what? Yup! Ternyata saya satu-satunya
mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda dari 20 volunteer yang diterima, sisanya ada sekitar 2-5 orang dalam satu
kampus yang diterima, namun ada juga yang sama seperti saya. Di situ saya makin
merasa bersyukur diberi kesempatan dalam event
besar tahunan seperti ini. Oiya sampe lupa, temen sebelah saya di ruangan rapat
ini ada Anang dari UNJ jurusan Sejarah dan kak Annabelle dari Trisakti. Di
ruangan kita mendengarkan pemaparan rincian kegiatan masing-masing job desk volunteer. Kita juga disuguhkan
snack dan minum. Setelah semua merasa jelas dengan job desknya, kita diperbolehkan mengelilingi musem untuk mengenal
ruangan-ruangan yang ada di sana. Setelah itu kita disuguhkan makan siang. Setelah
makan kita dibebaskan untuk langsung pulang atau masih ingin berkeliling. Saat
itu saya, Sarah, Dwi, dan Anin memutuskan untuk langsung pulang karna mengingat
rumah mereka yang jauh bangeettt. Sampai sini dulu cerita saya mengenai
pengalaman pendaftaran volunteer
hingga briefing hari pertama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Buat yang
mau tau lebih lanjut kegiatannya seperti apa, let’scheck it out!
Keep learn and share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar