Minggu, 17 Juni 2018

Berpetualang di Bank Indonesia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hello guys, lama tak jumpa. Kembali bersama saya penulis amatir yang akan berbagi informasi menarik seputar pengalaman saya selama beberapa bulan terakhir. Kalo sebelumnya saya membahas tentang pengalaman saya sebagai volunteer diberbagai event, kali ini saya akan  menceritakan petualangan saya yang sangat memorable. Semua instan terjadi begitu aja, tapi saya selalu percaya bahwa ada kuasa Allah SWT yang membawa saya sampai di sana. Di sana? Dimana? Yups! Tempat magang pertama saya semasa kuliah. Pada kesempatan pertama ini saya mendapat rejeki nomplok untuk bisa magang di Bank Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan lembaga tersebut? Bank sentral yang berperan penting untuk  menaungi seluruh lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Tapi buat kalian yang belum tau, bisa kalian cari di google dengan keyword "Bank Indonesia".

Ketika saya magang di sana, banyak teman-teman yang tanya gimana cara apply magang di sana? Di sana enak atau enggak? Dapat bagian apa? dan masih banyak pertanyaan lainnya. Dari semua pertanyaan itu, maka alasan tulisan ini dibuat. Saya akan menceritakan petualangan saya yang penuh sukacita. Ketika ditanya gimana cara apply magang di sana, ini yang bikin saya pusing. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya mendapat rejeki nomplok yang tidak bisa saya jelaskan alasannya. Tapi buat kalian yang mau apply, bisa persiapkan berkas-berkas berikut:
1. CV
2. Foto 3x4
3. Transkrip Nilai
4. Surat pengantar dari kampus yang ditujukan ke alamat yang tertera di website peraturan magang BI. Kalian bisa cari di google dengan keyword "Magang BI". Nanti akan muncul dipaling atas website resmi BI.

Kalian masukkan semua berkas tersebut ke dalam map coklat (map lamaran), agar berkas kalian tidak tercecer selama proses penantian. Setelah semua beres, kalian bisa datang langsung ke Bank Indonesia Kebon Sirih. Gimana perjalanan menuju ke sana? Gampang! Buat kalian yang naik kereta, bisa turun di stasiun Cikini, Gondangdia, atau Tanah Abang. Dari situ kalian tinggal lanjut ojol atau opang. Buat yang mau merasakan suasana klasik ibukota, kalian juga bisa naik bajaj yang udah stay di depan stasiun. Bisa juga ditempuh dengan Transjakarta, kemudian turun di halte Bank Indonesia, tapi ini tidak dianjurkan bagi pemula, karna lokasi sangat jauh dari pintu masuk utama. Jadi buat kalian yang baru pertama kali ke sana, usahakan untuk naik ojol atau opang, karna mereka akan mengantar kalian tepat di depan pintu masuk.

Setelah kalian tiba di depan pintu masuk, kalian akan melewati mesin pemeriksaan sekaligus diperiksa barang-barang bawaannya. Setelah itu, kalian bisa ke meja satpam yang posisinya berada di sebelah kanan pintu masuk. Nanti satpam akan menanyakan keperluan kalian dan menukar identitas kalian dengan kartu pengunjung. Kalo dulu lamaran diletakan di DSDM lantai 9. Namun informasi terkini dari teman-teman yang apply, sudah dipindahkan ke Mailing Room. Jadi ketika kalian menyampaikan keperluan kalian untuk magang, maka satpam yang baik nan ramah di sana akan menunjukkan tempat kemana kalian harus menaruh lamaran yang telah kalian bawa.

Oiyaa! Jangan heran kalo kalian belum dihubungi satu atau dua minggu dari jangka waktu kalian apply, karna tumpukan berkas magang di sana menggunung. Jadi bersabar-sabarlah kalian untuk mendapat kepastian. Biasanya akan dikabari satu minggu sebelum jadwal magang berlangsung.

Sumber: Pribadi

Kalo penempatan, kebetulan saat itu saya di tempatkan di Gedung Tipikal lantai 7, DSDM, Divisi KPWDN. Sebelum saya ditempatkan, sempat ada wawancara singkat dengan pihak P2K atau yang biasa kita kenal HRD. Divisi ini yang menangani pemberkasan calon pelamar magang hingga mereka selesai magang. Pertanyaan saat itu yang paling saya ingat ketika diberi kebebasan untuk memilih seperti ini "Kamu kan anak Ekonomi, Departemen yang ada saat ini DSDM. Kamu pilih yang lagi kosong saat ini atau mau nunggu untuk ambil Departemen sesuai keinginan kamu." Pilihan yang sulit, tapi tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan untuk magang saat itu juga. Bukan karna nggak mau pilih sesuai keinginan, tapi emang semua Departemen yang ada di sana saya suka dan saya nggak akan nolak dimanapun di tempatkan. Because it's all about economy! Saat itu juga berkas saya diurus dan saya diantarkan ke Divisi yang akan menjadi tempat petualangan saya selama magang. Saat itu saya dikenalkan dengan mentor saya yang sebut saja inisialnya S. Awalnya saya sempat bingung mau panggil ibu, mbak, atau kakak? Akhirnya saya bertanya baiknya saya panggil apa dan dia menyarankan untuk panggil kakak. You know what? Ternyata kita hanya beda 3 tahun. Sekarang dia juga masih lanjut kuliah ekstensi S1 di kampus tetangga. Dia orangnya baik bangeetttt, nggak ngerti lagi baiknya harus diungkapkan dengan apa, karna kebaikannya nggak tertandingi sebagai seorang mentor. Dulu sebelum magang suka dapet cerita, kalo magang di  kantor pemerintahan itu banyak waktu luang. Dari situ saya selalu berdo'a semoga dapet Divisi yang memang pekerjaannya banyak. Alhamdulillah semuanya terwujud, saya bener-bener di tempatin di Divisi yang pekerjaannya non stop setiap saat. Bahkan sering banget saya ditinggal pulang teman magang satu lantai, karna saya harus lembur. Kalo ditanya capek? Tentu! Tapi semua terbayarkan dengan ilmu dan pengalaman baru untuk eksplor semua pekerjaan yang ada di sana. Buat saya disibukkan dengan pekerjaan ketika magang itu menyenangkan, karna kita benar-benar bisa belajar banyak hal yang mungkin pekerjaan itu seharusnya nggak dipegang anak magang, tapi mentor saya yang bertanggungjawab sepenuhnya memberikan kepercayaan itu pada saya. Dari semua itu yang terpenting adalah team yang bekerjasama dalam satu Divisi. Divisi ini menurut saya Divisi terbaik dengan 1 Kepala Divisi, 2 Asisten Direktur, 1 Manajer, 1 Staff, dan 1 Agendaris yang supeeeerr dupeerrr the best! Mereka baik banget, setinggi apapun jabatan mereka, mereka nggak pernah bedain antara karyawan dengan anak magang. Ini yang buat saya jatuh hati sama mereka. Bahkan pernah ketika mentor saya harus meeting keluar dan saya diberi tanggung jawab untuk membuat dan menyerahkan berkas ke Asisten Direktur. Di situ saya gugup setengah hati, sampe akhirnya saya mencoba meyakinkan diri sembari mengingat kata-kata mentor yang menitipkan saya dengan Asisten Direktur. Mentor saya bilang "Pak untuk perbaikan berkasnya akan dilanjutkan sama Utami yaa. Nanti dia yang antar ke meja Bapak. Tenang Pak, dia udah jago sekarang, jadi udah bisa saya lepas sendiri" di situ saya merasa terhuraaa, eh terharuuu. Di satu sisi merasa terbebani, tapi di sisi lain merasa bahagia yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bukan karna sanjungannya, tapi karna kepercayaannya. Saya termasuk orang yang sangat menghargai dan akan menjaga orang-orang yang memberikan saya kepercayaan. Itu yang selalu saya tanamkan dalam diri saya.
Sumber: Pribadi

Kalo ditanya hal paling menarik di sana, ada satu hal yang nggak mungkin dilupakan, yaitu ketika saya harus lembur ngurusin laporan keuangan tahunan yang saat itu udah deadline. Awalnya saya hanya diminta sampai jam 6 sore. Namun karna pekerjaan masih numpuk dan saya merasa beban kalo ditinggal pulang. Jadi saya coba menyelesaikan semua pekerjaan itu sembari dengerin omelan mentor yang nyuruh pulang karna khawatir orang tua nyariin, sampe akhirnya kita dinner bareng dibayarin sama Manajer.  Selain itu, saya juga dikasih uang transport sama mentor untuk naik taksi tapi saya lebih pilih naik grab, karna saat itu udah terlalu larut.

Enggak akan pernah bisa lupain hari itu, dimana kita ketawa-tawa bareng dengerin musik daerah sampe dangdut pake speaker yang kencengnya luar biasa, terus lihat tingkah mentor lain yang asik joget-joget, sampe kelimpungan sama bukti transaksi yang kececer dan ternyata hanya keselip. Oiya, mentor saya di sana nggak hanya satu, berhubung waktu awal masuk saya satu-satunya anak magang di lantai itu, jadi saya merasakan semua pekerjaan Divisi yang ada di sana. Mulai dari Divisi KPWDN, MI, KPWLN, dan dua lagi saya lupa. Saya juga sering diminta ke ruang Direktur Utama yang letaknya ada di samping lift dekat ruang rapat. Awal masuk ruangan hanya bisa berdecak kagum dengan kemewahannya. Buat ketemu sama Direktur juga nggak bisa sembarangan, kita hanya bisa ketemu sama Sekretarisnya buat minta penandatanganan berkas. Sekretarisnya baik bangeettt, semua orang biasa panggil mami, karna memang penampilan dan keakrabannya dengan orang lain yang seperti mami. Ternyata mami ini sebelumnya bekerja di Divisi yang saya tempati. Jadi setiap mami main ke ruangan, semuanya ngobrol biasa aja kayak temen, termasuk saya. Mami juga nggak pernah membeda-bedakan posisi. Orangnya humble dan friendly.

Tampak Pintu Masuk
Sumber: Pribadi

Tampak Pekerjaan Menumpuk Setiap Hari
Sumber: Pribadi

Teman-teman Magang
Sumber: Pribadi

Satu hal yang perlu kalian tau guys, untuk bisa keluar dari sana agak rumit. Saya selalu ditahan sama mentor untuk minta perpanjangan masa magang, sampe akhirnya saya hanya bisa nambah satu minggu karna saat itu saya harus kembali fokus kuliah. I'm so sorry, I can't make it happen :(

Komunikasi kita nggak hanya sampe di situ, selesai magang saya dan teman saya masih suka dipanggil untuk bantu-bantu pekerjaan di sana. Sampe akhirnya kita punya uang jajan sendiri dari hasil kerja lembur bagai quda hahaha

Okee segitu dulu kisah petualangan saya selama magang di Bank Indonesia. Berikutnya akan saya ceritakan tempat magang yang nggak kalah seru! Penasaran dimana? See you soon, keep learn and share! 


Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar